Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, 29 desa yang mengalami kekeringan di antaranya di Kecamatan Welahan 2 desa, Kecamatan Nalumsari 3 desa, Kecamatan Mayong 3 desa, Kecamatan Pecangaan 2 desa, Kecamatan Kedung 6 desa, Kecamatan Mlonggo 2 desa, Kecamatan Bangsri 2 desa, Kecamatan Batealit 1 desa, Kecamatan Donorojo 2 desa, Kecamatan Tahunan 2 desa, Kecamatan Kalinyamatan 3 desa, serta Karimunjawa 1 desa.
Selain itu, Kecamatan Keling yang tahun sebelumnya tidak pernah mengalami kekeringan, tahun ini justru lebih dulu mengajukan permintaan droping air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data kami ada 29 desa di 12 kecamatan terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. Ditambah Kecamatan Keling yang ternyata mengajukan droping air, padahal tahun sebelumnya tidak," ujarnya saaf dimintai konfirmasi detikcom di kantornya, Kamis (23/8/2018).
Menurutnya, wilayah yang mengalami kekeringan diperkirakan akan bertambah, mengingat kemarau masih akan berlangsung hingga pertengahan Oktober.
"Ini saja baru pertengahan Agustus. Bisa jadi bertambah. Tapi semoga saja Jepara masih bisa diantisipasi," paparnya.
Sementara Fajriah, seorang warga Desa Surodadi Kecamatan Kedung mengaku sumber air sumur warga sudah mulai mengering.
"Sumber air sumur sedikit dan sebagian sudah mengering. Untuk kebutuhan air bersih memang harus secukupnya," kata dia.
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak sekitar satu pekan terakhir.
"Sumur sebagian masih ada airnya tapi sedikit. Tidak bisa digunakan lain-lain, hanya memasak," tuturnya.
Dia khawatir, kemarau akan berlangsung lama dan sumur warga mengering total. Untuk itu, diharapkan pemerintah setempat untuk melakukan antisipasi.
"Sekarang saja sudah sulit, apalagi satu bulan ke depan. Semoga tidak lama, dan pemerintah punya solusi," lanjutnya.
Sesuai anggaran, pihaknya telah menyiapkan 100 tangki air dengan kapasitas 5.000 liter per tangki. Saat ini sudah tersalurkan 23 tangki.
"Kami akan terus melakukan drooping air ke wilayah yang membutuhkan pasokan air bersih," paparnya.
Camat Karimunjawa, Saptwagus Karnan Ejeng saat dihubungi terpisah menuturkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan berkait bencana kekeringan.
"Sampai saat ini belum ada laporan adanya kekeringan, dan semoga aman,"tuturnya.
(sip/sip)