Kemarau, Warga di Gunungkidul Ambil Air dari Bocoran Pipa PDAM

Kemarau, Warga di Gunungkidul Ambil Air dari Bocoran Pipa PDAM

Usman Hadi - detikNews
Senin, 20 Agu 2018 17:31 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
gunungkidul - Kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Akibatnya, ribuan warga kesulitan air bersih sejak beberapa bulan lalu. Berbagai cara pun dilakukan warga supaya mereka tetap mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Cara tak biasa dilakukan warga di Dusun Legundi, Planjan, Saptosari, Gunungkidul. Mereka memanfaatkan air yang tiba-tiba keluar dari air valve atau katup udara pipa PDAM yang ada di dusun tersebut.

Caranya warga memasang selang air di katub udara yang mengeluarkan air. Setelah itu, warga yang membawa ember, jeriken, atau wadah penampungan air lainnya antre untuk mengambil air tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga yang mengantre. Minem (50) mengatakan, air yang keluar dari katup udara pipa PDAM merupakan berkah bagi warga. Sebab, sebelum ini warga di Dusun Legundi kesulitan air bersih.

"Semalam air dari lubang itu (katup udara) keluar. Ya lumayan bisa dimanfaatkan, mumpung keluar airnya," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh tani ini kepada wartawan di lokasi, Senin (20/8/2018).

Menurutnya, hampir lima bulan terakhir warga kesulitan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari biasanya warga membeli air dari pihak swasta. Hargannya dianggap mahal oleh warga, yakni berkisar Rp 150 ribu per tangkinya.

Oleh karenanya, bocoran air dari katub udara pipa PDAM tersebut dianggap berkah oleh warga. Mereka nekat mengambil air tersebut meski kualitasnya buruk karena terdapat endapan zat kapur di dalamnya.

"Lha gimana lagi, mubazir kan kalau air bocoran (kutub udara pipa PDAM) terbuang. Kan airnya masih bisa dipakai buat mencuci, masak, minum. Kan (zat kapurnya) masih bisa disaring," tuturnya.

Dukuh Legundi, Supriyatno menuturkan, terdapat beberapa titik bocoran air dari pipa PDAM yang kerap dimanfaatkan warga. Satu titik berada di dekat Dusun Wuluh, satu titik di RT 5 (Planjan), dan satu titik di Dusun Legundi.

Supriyatno mengakui, memang air PDAM sudah masuk ke wilayah Dusun Legundi. Namun karena keterbatasan ekonomi, baru 12 kepala keluarga (KK) dari 145 KK yang berlangganan air dari PDAM.

"Sebenarnya kami sudah berupaya meminta bantuan (droping air bersih) dari kecamatan, namun tidak diberi. Kami juga mengajukan permohonan droping ke BPBD dan sudah dikirim beberapa kali," pungkas dia. (bgs/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads