"Prabowo memang lebih mendengar, tapi mendengar yang salah, akibatnya setiap argumennya belepotan, data abal-abal," kata Inas saat dimintai tanggapan detikcom soal The New Prabowo, Rabu (22/8/2018) malam.
Menurut Inas, The New Prabowo bukan jaminan untuk mendulang suara di Pilpres 2019. Termasuk jika tampilan Prabowo dibuat lebih luwes untuk bisa menggaet suara generasi milenial, seperti tak terlalu sering memakai kemeja putih berkantong empat. Sebab, Prabowo lebih suka mendengar hal-hal yang bukan fakta alias hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemeja bisa ganti, tapi kalau pembisiknya abal-abal? Tetep aja nyungsep," imbuhnya.
The New Prabowo merupakan sebutan yang diutarakan bakal cawapres Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga, Prabowo kini sudah berubah menjadi orang yang lebih cair dan mau mendengar.
"Pak Prabowo itu orangnya asyik, The New Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati, Pak Prabowo sudah melewati dinamika politik kita, sangat menghargai bahwa proses demokrasi harus mempersatukan, jangan memecah belah," kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jl Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/8).
Tonton juga video: 'Blak-blakan Sandiaga Uno: Bicara The New Prabowo'
(zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini