Viral Video Emak-emak Saling Jambak karena Senggolan di KRL

Viral Video Emak-emak Saling Jambak karena Senggolan di KRL

Niken Purnamasari - detikNews
Rabu, 22 Agu 2018 08:04 WIB
Ilustrasi penumpang menunggu KRL di peron (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Desak-desakan hingga senggolan kerap terjadi di KRL kereta khusus wanita. Bahkan aksi rebutan naik di kereta khusus wanita sering kali disebut lebih sadis dari kereta yang campur dengan laki-laki.

Sebuah video membuktikan 'sadisnya' di dalam kereta khusus wanita yang memperlihatkan emak-emak saling jambak. Video itu kemudian viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan berjilbab hijau beradu mulut dengan penumpang lain. Aksi saling jambak pun terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kericuhan pun terjadi di dalam kereta. Penumpang lain mencoba melerai keributan kedua penumpang itu.

"Mbak udah mbak, malu-maluin aja," teriak seorang penumpang.

"Lu mukul gue bego," kata perempuan berkerudung hijau. Di saat bersamaan, seseorang tampak menjambak kerudung wanita tersebut dari belakang.

Usut punya usut, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (9/8) sekitar pukul 07.40 WIB di atas KRL tujuan Jakarta-Bekasi. Kereta saat itu menuju ke Bekasi.


Peristiwa ini juga dilaporkan penumpang ke petugas keamanan commuter line. Petugas kemudian menginterogasi penumpang bernama Yunita yang disebut sebagai korban.

"Awal mulanya penumpang atas nama Yunita naik di kereta khusus wanita di belakang commuter line KA 1335," jelas VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangan kepada detikcom, Rabu (22/8/2018).

Kericuhan disebabkan adanya aksi saling dorong antarpenumpang. Kondisi KRL saat itu memang berdesakan penumpang.

"Sehingga terjadi pertengkaran antara Yunita dan penumpang lain yang mengakibatkan luka lecet pada wajah dan tangan sebelah kanan karena dipukul pakai tas oleh penumpang lain," tutur Eva.

Keributan ini kemudian dilaporkan ke petugas keamanan kereta. Yunita dan penumpang yang terlibat kericuhan diturunkan dan diinterogasi.


Selanjutnya korban yang mengalami luka dibawa ke ruang pis kesehatan. Sementara penumpang yang melakukan pemukulan pakai tas dibawa ke ruang Polsus.

"Kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan penumpang yang tidak mau didata identitasnya meminta maaf kepada korban Yunita dan selesai permohonan maaf penumpang yang tidak mau didata tersebut langsung melanjutkan perjalanan menggunakan commuter line arah Jakarta," tutup Eva. (mei/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads