"Istilahnya salah, ini kami mempertanyakan IQ dari yang memberikan pernyataan. Memenuhi standar nggak itu IQ-nya?" kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Selasa (21/8/2018).
Menurut Johnny, istilah 'IQ komunal' salah. Dia menyebut penggunaan istilah 'IQ komunal' cenderung merendahkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada itu communal IQ, yang ada collective IQ. Kalau communal IQ itu merendahkan martabat masyarakat karena komunal itu masyarakat," ujarnya.
Johnny pun menyarankan Mardani belajar teori psikologi agar punya pengetahuan lebih dalam soal istilah-istilah kecerdasan itu. Soal istilah 'komunal' yang digunakan Mardani, ia menduga memang ada prasangka buruk dari kubu sebelah terhadap masyarakat.
"Makanya belajar teori psikologi dulu supaya paham apa itu IQ, EQ, SQ, dan apa itu collective IQ. Jangan nambah-nambah communal IQ," sebut Johnny.
"Mengerti dulu arti komunal. Kalau itu dipakai akan merendahkan masyarakat. Memang itu ada prasangka dari sebelah untuk merendahkan martabat bangsa sendiri, ada banyak tanda-tanda itu," imbuh dia.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf aneh karena belum memiliki ketua. Karena aneh, Mardani lalu bicara intelligence quotient atau kecerdasan intelektual (IQ) dari pribadi masing-masing anggota TKN.
Mardani menyebut mereka yang tergabung dalam TKN Jokowi-Ma'ruf bisa saja memiliki IQ di atas 100. Namun, jika secara kelompok, Mardani sangsi IQ TKN Jokowi lebih dari 100.
"Padahal bisa jadi IQ personal 120 tapi IQ komunal (kumpulan) bisa cuma 80 karena semua sangat tergantung ketua, ketua, dan ketua," kritik Mardani.
Simak Juga 'Ini Video Mardani cs Rekaman Lagu #2019GantiPresiden':
(tsa/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini