Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud Md yang mengimbau masyarakat menggunakan hak pilih di Pilpres 2019 agar orang jahat tak jadi pemimpin. PAN meyakini pernyataan itu bukan ditujukan untuk bakal capres Prabowo Subianto.
"Rasanya, tidak mungkin pernyataan itu diarahkan ke Prabowo," Wasekjen PAN Saleh P Daulay kepada detikcom, Selasa (21/8/2018).
Saleh melihat hubungan Prabowo dengan Mahfud Md selama ini berjalan baik-baik saja dan tidak pernah ada masalah. Namun, Saleh enggan menyimpulkan siapa pemimpin jahat yang dimaksud Mahfud Md itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Saleh menilai penyataan Mahfud Md sebagai pendidikan politik yang baik. Menurutnya, semakin banyak masyarakat menggunakan hak pilih maka akan terpilih pemimpin yang representatif.
"Semakin banyak masyarakat yang mempergunakan hak suaranya, semakin baik kualitas demokrasi yang dihasilkan. Asumsinya, kalau banyak orang yang memberikan hak suara, maka akan menghasilkan pemimpin yang lebih representatif," terang Saleh.
Pernyataan Mahfud soal calon pemimpin jahat diutarakan dalam pembekalan bacaleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mahfud meminta tidak ada yang golput pada pilpres agar orang jahat tak terpilih.
"Kita memilih ini bukan untuk memilih yang bagus betul, tapi menghindari orang jahat untuk pimpin negara," kata Mahfud.
Tonton juga video: 'Mahfud Tolak Jadi Ketua Timses Jokowi, PKB: Yang Nawarin Siapa?'
(ibh/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini