Awalnya Mahfud berbicara soal isu 'Golfud' yang akan golput. Isu tersebut tengah menjadi tren di media sosial setelah Mahfud Md gagal menjadi cawapres Joko Widodo. Golfud kerap diasosiasikan sebagai 'Golongan Mahfud' atau mereka yang mendukung Mahfud.
"Sekarang ini saya baca di medsos ada gerakan 'Golfud'. Golfud itu bukan golput, Saudara, nggak boleh golput karena alasan 'saya mau golput karena nggak ada calon yang bagus, baik Presiden dan DPR', jangan," ujar Mahfud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara pembekalan 750 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PSI di Balai Sarbini, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018). Kemudian, Mahfud mengimbau seluruh warga yang sudah memiliki hak pilih bisa berpartisipasi di Pilpres 2019 agar negara terhindar dari orang jahat sebagai pemimpin.
"Kita memilih ini bukan untuk memilih yang bagus betul, tapi menghindari orang jahat untuk pimpin negara," sebutnya.
Menurut Mahfud, golput merugikan diri sendiri. Untuk itu, dia mengimbau semua warga memilih pasangan calon yang terbaik. Namun dia tak menyebut siapa pasangan calon yang didukungnya.
"Kalau tak dia gunakan haknya, pasti akan terpilih orang yang lebih jelek lagi yang dia bayangkan tak bisa dipercaya. Kemudian yang milih orang yang tak baik dan tak punya harapan, yang jelas terhadap masa depan bangsa ini, maka dari itu nggak perlu golput," tutur Mahfud.
"Di legislatif banyak, di eksekutif banyak, silakan pilih saja, bahwa ada mekanismenya melalui parpol itu nggak bisa dihindari, itu konstitusional juga, justru parpol itu harus ada, tetapi harus sehat, maka dari itu saya hadir di partai ini," imbuh eks Ketua MK itu.
Tonton juga video: 'Mahfud Tolak Jadi Ketua Timses Jokowi, PKB: Yang Nawarin Siapa?'
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini