"Tidak perlu panik. Setiap perkembangan akan dilaporkan kepada masyarakat terkait dengan itu (kubah lava baru)," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Senin (20/8/2018).
Biwara mengakui ada perkembangan atas aktivitas Gunung Merapi. Munculnya kubah lava baru tersebut menandakan dimulainya fase erupsi magmatik, dengan erupsi yang diprediksi cenderung efusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya Merapi akan kembali ke karakteristiknya 2006-2010. Sudah masuk ke fase magmatik lah," tuturnya.
"Kalau kita mengikuti skenario 2010, itu kan yang di atas kubah volumenya 130 juta meter kubik. Sekarang (kubah lava baru) kan baru 55 kali 25 meter. Artinya kan masih sangat kecil dibandingkan yang dulu," lanjutnya.
BPBD DIY mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Kini status Merapi masih berada di level dua atau waspada dan masyarakat sementara waktu tidak diperkenankan beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak.
"Artinya pendakian ke puncak Merapi masih dilarang. Masyarakat kami imbau supaya tetap waspada sambil terus memantau informasi dari lembaga-lembaga yang kompeten dan yang mempunyai kewenangan itu," ucapnya.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis munculnya kubah lava baru di Gunung Merapi. Kubah lava tersebut muncul pada tanggal 11 Agustus lalu.
Hasil survei yang dilakukan BPPTKG menggunakan drone diketahui terdapat material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava pasca 2010. Kubah lava tersebut panjangnya sekitar 55 meter, lebar sekitar 25 meter, dan tinggi 5 meter. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini