Atraksi tersebut dilakukan di lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur pada Minggu (19/8/2018). Sebelum atraksi, pesilat melakukan upacara di lapangan dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Merpati Putih Laksamana Madya (Purn) Djayeng Tirto Soedarsono sebagai pembina upacara.
![]() |
Tidak hanya di Jakarta, acara tersebut serentak dilakukan di 8 lokasi yaitu Papua, Makassar, Surabaya, Solo, Banyumas, Cirebon, Bandung, dan Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan pesilat menunjukkan kemampuan di depan tamu undangan dan masyarakat sekitar. Mereka melakukan beberapa atraksi yang memukau.
Pertunjukan dibuka dengan gerakan memainkan senjata tajam dan tongkat. Tak hanya itu, ada juga pertunjukan bela diri satu lawan satu dengan tangan kosong maupun senjata.
Peragaan selanjutnya adalah mematahkan tumpukan material keras seperti besi, baja, dan beton. Mereka mematahkan beton dan besi dengan tangan, kaki, bahkan kepala. Material yang dipatahkan dari dua sampai belasan lapis. Ada pula perempuan yang mematahkan dua lapis baja dengan telunjuk.
Selain itu, ada pula pertunjukan mata tertutup oleh pesilat yang masih seorang pelajar. Mereka melakukan aksi seperti membaca, mencari dan mematahkan benda, mengendarai sepeda motor, dan menebas semangka.
Puncak demonstrasi dilakukan dengan pemukulan 73 tumpuk beton oleh seorang perempuan. Awalnya, pada pukulan pertama hanya mematahkan 8 beton. Namun, dengan kaki, dia berhasil mematahkan beton yang tersisa.
Tonton juga video: 'Pesilat Wewey Wita Targetkan Emas Asian Games demi Orang Tua'
(aik/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini