Ironisnya, pesertanya adalah anak-anak TK dan PAUD. Penampilan mereka pun menjadi viral di media sosial. Bahkan banyak mengundang komentar negatif dari warganet.
Setelah ditelusuri ternyata peserta yang mengenakan jubah dan cadar ini berasal dari TK Kartika V 69. Tak hanya itu, belakangan diketahui jika sekolah ini binaan Kodim 0820 Probolinggo.
Hal ini dipastikan Kepala Dinas Pendidika, Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo, Muhammad Maskur.
"Dari 158 peserta, hanya satu peserta yang mengenakan jubah dan cadar yakni TK Kartika V 69," ujar Maskur kepada wartawan, Sabtu (18/8/2018).
TK Kartika V 69 lantas menjadi sorotan. Sang kepala sekolah, Hartatik (50) kemudian mencoba memberikan klarifikasi.
Menurutnya, seragam yang dikenakan anak didiknya saat pawai budaya, bukan seragam baru, melainkan memfungsikan seragam lama yang dimiliki sekolahnya. "Untuk menghemat beban biaya wali muridnya," ujar Hartatik.
Ia juga menegaskan tidak ada niatan untuk mengajarkan kekerasan kepada anak didiknya, apalagi yang berbau terorisme. Ia pun menyadari jika telah melakukan kesalahan.
"Anak-anak mengenakan seragam pawai bercadar dan menenteng senjata itu mengangkat tema "Perjuangan Bersama Rosulullah Untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa". Bukan menunjukkan hal yang berbau teroris yang dimaksud warganet, saya minta maaf kalau memang saya salah," tegasnya saat ditemui wartawan.
Sedangkan ketua panitia pawai budaya, Supini (50) mengaku kecolongan dan lalai karena tidak melakukan seleksi.
"Saya selaku ketua panitia minta maaf, merasa lalai tidak melakukan selektif peserta pawai budaya ini, dan akhirnya acara pawai budaya dari peserta menggunakan baju cadar bertema pasukan Rosulullah saat memerangi orang kafir," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0820 Probolinggo di mana TK Kartika V 69 bernaung. Ia pun meminta maaf atas keteledoran yang dilakukan pihaknya.
"Saya sudah koordinasi ke pihak sekolah, dan diakui bahwa aksesoris yang dipakai, murni memanfaatkan barang-barang yang ada. Tidak ada unsur lainnya, baik niatan menyebarkan faham radikalisme ataupun terorisme," kata Dandim 0820 Probolinggo Letnan Kolonel Depri Rio Saransi.
![]() |
Namun karena terlanjur viral, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal akan memanggil panitia yang terlibat, terutama dari pihak TK Kartika V 69 untuk diperiksa secara intensif.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan pada pemilihan atribut tersebut.
"Kita akan terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus ini, jika terbukti bersalah kita akan lakukan upaya sesuai undang-undang yang ada," tegas Alfian.
Pawai karnaval TK dan PAUD se-Kota Probolinggo ini digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-73 di Kota Probolinggo pada hari Sabtu (18/8/2018). Pawai ini sendiri mengambil rute di sepanjang jalur protokol Kota Probolinggo, mulai Jalan Panglima Sudirman (depan Pemkot)-Jalan Suroyo-hingga Alun-alun Kota.
Tonton juga video: 'Ada Karnaval TK Bercadar dan 'Bersenjata' di Probolinggo'
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini