Seorang Sejarawan, Istiharto (78) yang ditemui detikcom di rumahnya di Kampung Plaosan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo menceritakan bahwa beberapa pejuang 45 yang tergabung dalam TP dimakamkan di Makam Pahlawan Desa Wareng, Kecamatan Butuh. Mereka gugur ketika ikut mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945 hingga 1949.
Berbagai serangan Tentara Pelajar dilakukan untuk menaklukkan tentara Belanda yang saat itu berada di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Namun dalam perjuangannya itu, terdapat 21 pahlawan dari Kedu Selatan gugur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tentara Pelajar sendiri merupakan bagian dari Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang dipimpin oleh Imam Pratigyo. IPI berkembang pesat hingga saat ibu kota RI dipindah ke Yogyakarta dan IPI Purworejo menjadi IPI Kedu Selatan.
"Dalam kepengurusan IPI terdapat bagian pertahanan yang kemudian membentuk pasukan IPI dan disebut sebagai Tentara Pelajar," lanjutnya.
![]() |
Sebelum pasukan muda yang tergabung dalam Brigade 17 itu akhirnya gugur, terjadilah serangan dari tentara Belanda yang saat itu menyerbu TP yang sedang melakukan pertemuan di daerah Wareng. Disinyalir, Belanda bisa mengetahui perihal pertemuan itu karena adanya mata-mata yang memberikan informasi tersebut dan melakukan serangan mendadak.
"Untuk mengenang jasa para pahlawan muda itu, maka mereka dimakamkan di komplek Makam Pahlawan Wareng dan sampai sekarang masih banyak yang berziarah terutama ketika bulan Agustus," imbuhnya.
Diwawancara terpisah, juru kunci makam, Ahmad Mustofa (50) menuturkan bahwa untuk menghormati para pahlawan tersebut, di area makam juga dibuat sebuah monumen atau prasasti yang ditulisi nama-nama TP yang telah gugur. Selain itu, setiap tanggal 16 Agustus malam selalu diadakan ritual renungan suci dan tabur bunga.
![]() |
"Yang hadir ya banyak ketika renungan suci itu dilaksanakan, biasanya dari pemdes, warga sekitar sini dan aparat keamanan. Tujuannya yang jelas ya untuk menghormati dan mendoakan mereka," ucap Ahmad ketika ditemui detikcom di area makam, Kamis (16/8/2018).
Tidak hanya itu, untuk mengenang jasa para pejuang 45 itu, nama Tentara Pelajar juga dijadikan sebagai nama jalan utama di kota Purworejo dan di daerah lain. Rencananya, Bulan September mendatang area makam tersebut agar direnovasi termasuk pendopo agar tetap terjaga dengan baik.
"Saya harap warga masyarakat juga bisa ikut memelihara makam ini," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini