Sang Proklamator yang juga Presiden pertama RI, Bung Karno, saat itu menggunakan kereta api dalam perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta. Pada tanggal 4 Januari 1946 dini hari, Bung Karno, Bung Hatta, seluruh menteri kabinet, para pejabat tinggi dan rombongan ke Yogyakarta tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Sejumlah barang yang menjadi saksi bisu peristiwa itu kini masih terawat. Selain bangunan bersejarah, juga terdapat sebuah kursi rotan yang tetap terawat. Kursi terebut menjadi tempat duduk Bung Karno saat tiba di Stasiun Tugu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya berencana akan membuatkan tempat tersendiri semacam gazebo untuk menempatkan kursi rotan tersebut agar bisa diketahui masyarakat.
![]() |
Stasiun yang dekat dengan jantung Yogyakarta Malioboro ini mulai dioperasikan sejak 2 mei 1887. Pada awalnya dibangun oleh Belanda untuk mengangkut hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan Yogya-Solo-Semarang.
"Stasiun ini peninggalan pada masa penjajahan Belanda. Bangunan masih asli, kita rawat," kata Eko Purwanto.
Stasiun Tugu menjadi salah satu stasiun yang cukup tua dengan arsitektur yang unik. Gedung stasiun berada di tengah kedua sisi rel kereta api, sedangkan bangunan menghadap ke jalan poros kota Yogyakarta. Arsitektur bangunan bergaya art deco yang sangat populer pada masa antara perang dunia I dan perang dunia II.
![]() |
"Kebutuhan transportasi kereta api sekarang terus meningkat, di Yogya ini untuk weekend sehari bisa sampai 8 ribu penumpang naik turun. Maka harus ditata agar nyaman," pungkansya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini