"Hal yang belum saya tuntaskan adalah menata kawasan Sudirman-Thamrin menjadi area terpadu. Saya ingin dua jalur jalan ikonik Kota Jakarta ini tidak kalah megah dengan pusat kota dari negara-negara maju, seperti di Eropa atau Amerika," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam tulisannya di buku 'Kebijakan Ahok', seperti dikutip detikcom, Jumat (17/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kembali ke soal trotoar Jl Sudirman-Jl MH Thamrin, rupanya Ahok juga udah membayangkan bila jalur pedestrian itu dilebarkan. Bahkan dia ingin melebarkan hingga 10 meter.
"Apa yang saya bayangkan? Menata jalur pedestrian di kawasan tersebut, saya ingin trotoar dilebarkan hingga 10 meter," kata Ahok.
Dalam bayangan Ahok, trotoar di ruas tersebut bukan hanya untuk pejalan kaki, tapi juga ada tempat bagi pedagang kaki lima (PKL) dan usaha kecil-menengah (UKM). Dia ingin anak-anak muda bisa beraktivitas di sana.
"Coba bayangkan jika trotoar Sudirman-Thamrin lebar dan ditata indah seperti itu? Generasi muda atau generasi milenial bisa hangout di Sudirman-Thamrin, keren!" kata Ahok.
Ahok tak ingin revitalisasi trotoar hanya di kawasan Jl Sudirman-Jl MH Thamrin. Dia ingin titik lain juga mendapat fasilitas yang sama.
"Untuk ruas jalan lain di lima wilayah kami telah memulai menata dan melebarkan trotoar juga termasuk ducting, seperti yang kami awali dan sebagai pilot project trotoar di sekitar wilayah Jatibaru dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saya telah menargetkan penataan dan pelebaran trotoar di 48 lokasi yang tersebar di 42 kecamatan di Jakarta," papar Ahok.
Setelah Ahok mengundurkan diri dari Gubernur DKI, gagasannya ini diteruskan oleh Djarot Saiful Hidayat. Djarot, tulis Ahok, mencanangkannya pada Oktober 2017 atau menjelang pergantian pimpinan di DKI ke Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Gubernur Anies mengumumkan desain baru trotoar Jl Sudirman-Jl MH Thamrin pada Maret 2018. Pada Februari 2018, Anies pun mengakui sebetulnya sudah ada desain trotoar tersebut.
"Betul, (desain trotoar Sudirman-Thamrin) memang sudah jadi rancangannya, tapi perlu pematangan," kata Anies saat dimintai konfirmasi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/2).
Salah satu faktor desainnya diubah adalah tidak adanya jalur untuk sepeda motor. Pada saat Ahok menjabat, sepeda motor memang tak boleh melintas di ruas Jl MH Thamrin. Aturan itu kemudian dihapus oleh Anies.
![]() |
Anggaran Revitalisasi Trotoar Sudirman-Thamrin
Ahok dalam bukunya menyebut revitalisasi trotoar memakai dana dari Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Anggarannya mencapai ratusan miliar rupiah.
"Dana awal pelebaran trotoar sebenarnya sudah siap dengan memanfaatkan sisa dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) pembangunan Simpang Susun Semanggi sebesar Rp 214 miliar," kata Ahok.
Pada saat dieksekusi oleh Anies pun anggarannya memakai KLB. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menyebut ada KLB dari 2 pengembang.
"Itu dua, Keppel Land sama MPP (PT Mitra Panca Persada), masing-masing Rp 180 miliar," jelas Yusmada saat sambutan sosialisasi desain trotoar Jl Sudirman-Thamrin di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Tonton juga video: 'Ahok Luncurkan Buku 'Kebijakan Ahok''
(bag/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini