AS ke Turki: Lebih Banyak Sanksi Jika Pendeta Brunson Tak Bebas

AS ke Turki: Lebih Banyak Sanksi Jika Pendeta Brunson Tak Bebas

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Agu 2018 13:11 WIB
Andrew Brunson (hurriyetdailynews.com)
Washington DC - Amerika Serikat (AS) mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Turki jika pendeta AS, Andrew Brunson, tidak segera dibebaskan. Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut pendeta Brunson telah dijadikan 'sandera'.

Seperti dilansir AFP, Jumat (17/8/2018), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan rentetan sanksi akan segera datang untuk Turki.

"Kita telah menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap sejumlah anggota kabinet mereka (Turki-red)," ucap Mnuchin kepada Trump dalam rapat kabinet yang dihadiri wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita memiliki lebih banyak lagi (sanksi-red), yang kita rencanakan akan kita jatuhkan jika mereka tidak membebaskannya segera," tegas Mnuchin, merujuk pada pendeta Brunson.


Ancaman baru dari AS ini berpotensi memperdalam percekcokan yang mengguncang pasar finansial dan mengancam akan memutus aliansi pertahanan juga politik antara kedua negara yang terjalin sejak lama.

Pendeta Brunson ditangkap Turki pada Oktober 2016. Dia dituding membantu organisasi pimpinan ulama Fethullah Gulen, yang bermukim di AS dan dituding mendalangi upaya kudeta terhadap Erdogan tahun 2016 lalu. Dia juga didakwa mendukung kelompok Kurdi terlarang, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki dan AS. Brunson telah membantah tuduhan-tuduhan itu.

Setelah mendekam di penjara Turki selama 21 bulan, Brunson ditetapkan sebagai tahanan rumah pada 25 Juli lalu. Pengadilan Turki mewajibkan Brunson selalu memakai gelang elektronik dan melarangnya bepergian ke luar Turki. Brunson sempat dua kali mengajukan banding untuk bebas dari tahanan rumah, namun ditolak pengadilan Turki.

Trump menanggapi pernyataan Munchin itu dengan menyebut Turki tidak pernah menjadi teman yang baik untuk AS. Dia menyebut pendeta Brunson sebagai 'pria yang sangat tidak bersalah'.


Via akun Twitter-nya, Trump kemudian menyebut pendeta Brunson yang ditahan sejak tahun 2016, sebagai 'patriot hebat' yang menjadi 'sandera'. Berulang kali Trump menyerukan agar Turki membebaskan pendeta Brunson, namun tidak digubris.

Selain menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap dua menteri Turki -- Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, AS juga melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium terhadap Turki. Berbagai tekanan yang diberikan AS terhadap Turki itu berdampak besar pada mata uang Turki, Lira, yang sempat terjun bebas pekan lalu.

(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads