Aliansi ojek online yang tergabung dalam gabungan roda dua (Garda) menggelar konferensi pers di kantor Sekretariat Garda, Jalan Raya Kodam, RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018). Acara ini diadakan untuk memberitahukan ditundanya aksi 188.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Statement ini dibuat dengan segala pertimbangan matang dan obyektif dari berbagai sudut pandang terkait akses dan konsekuensi tanpa ada satu tekanan, intervensi, maupun pengkondisian dari pihak mana pun," lanjutnya.
Ia mengatakan dirinya sudah mengkomunikasikan hal ini kepada seluruh driver ojek online di seluruh wilayah Indonesia. Jika nanti ada kelompok yang tetap menjalani aksi jelas Yohannes pihaknya tidak akan bertanggung jawab atas resiko yang terjadi.
"Kalau misalnya tanggal 18 Agustus 2018 ini ada aksi selain kami. Kami sudah memberikan statement. Di situ kita sudah menjelaskan kami tidak akan bertanggung jawab. Kalau jika ada aksi di luar garda itu bukanlah bagian dari kami," ucapnya.
Yohannes mengatakan dengan ditundanya aksi ini bukan sebagai akhir dari perjuangan. Para ojol akan tetap melaksanakan aksi sampai waktu yang belum ditentukan.
"188 bukan akhir dari segala langkah perjuangan kita selama ini, 188 adalah awal dari perjuangan kita lebih keras lagi. Lebih militan dan simultan pada waktu waktu ke depan, khususnya paska-188," tutupnya.
Dalam jumpa pers ini hadir di lokasi Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, Presidium Garda Teresia dan Andreanes Budi dan beberapa perwakilan sopir ojek online.
Sebelumnya diberitakan, para driver ojol berencana menggelar demonstrasi di hari pembukaan Asian Games 2018. Mereka menuntut salah satu perusahaan transportasi yang jadi sponsor Asian Games mengembalikan tarif minimal.
Tonton juga video: 'Ratusan Vespa Meriahkan Pawai Obor Asian Games Jakarta'
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini