Soal Cuitan 'Istri Muda Mata Duitan', PAN Sebut PD Belum Move On

Soal Cuitan 'Istri Muda Mata Duitan', PAN Sebut PD Belum Move On

Indra Komara - detikNews
Kamis, 16 Agu 2018 08:43 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyebut kiasan istri muda mata duitan dalam polemik 'mahar' Rp 500 M di koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. PAN kemudian mengatakan istilah itu tidak tepat.

"Itu kiasan yang kurang tepat. Kalau yang dimaksud adalah PAN dan PKS, sejak awal kedua partai ini sudah bersama-sama dengan Gerindra. Berbeda jauh dengan Demokrat yang memang datang belakangan tetapi langsung ingin mendapatkan jatah cawapres," kata Wasekjen PAN Saleh Daulay saat dihubungi detikcom, Rabu (15/8/2018).

Andi Arief kembali berkicau soal koalisi Gerindra-PAN-PKS Rabu sore. Dia membuat analogi 'istri setia' dan 'istri muda'. Andi tak bicara gamblang soal siapa itu para istri muda. Namun dia mengaitkan para istri muda ini dengan gerakan #2019GantiPresiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meneruskan koalisi dengan Prabowo ini bagi Demokrat ibarat istri setia meneruskan bahtera rumah tangga di mana suami yang baru menikah tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yang mata duitan," cuitnya di akun twitter Andi Arief, @andiarief_.


Saleh menekankan persoalan tudingan duit Rp 500 M dari Sandiaga tidak terbukti. Justru dia mengatakan, isu 'mahar' ratusan juta itu karena Demokrat kecewa tak dapat jatah cawapres seperti kesepakatan awal antara Prabowo dengan Demokrat.

"Kalau soal mata duitan, sudah berkali-kali disebut bahwa hal itu tidak ada. Itu pernyataan yang masih didasarkan atas kekecewaan soal penetapan cawapres," ujar Saleh.

Saleh juga membenarkan jika pernyataan Andi Arief menunjukkan bahwa Demokrat masih belum move on dari penetapan cawapres Prabowo. "Benar (belum move on). Padahal, waktu terus berjalan," ucap Saleh.


Saleh menuturkan, peluru Demokrat soal 'mahar' justru memperkeruh suasana antar partai pengusung Prabowo-Sandiaga. Dia berharap polemik ini bisa dibicarakan internal.

"Pernyataan seperti itu tentu tidak akan membawa kebaikan apa-apa. Hanya memperpanjang polemik yang tidak jelas ujungnya," katanya.


Dianggap Terlambat Tentukan Koalisi, Ini Kata Partai Demokrat:

[Gambas:Video 20detik]

(idn/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads