"Pada tanggal 19 Agustus setiap petugas kita harus memastikan betul bahwa seluruh jamaah yang ada dalam tanggung jawab kita semuanya harus sudah berada di Arafah setidak-tidaknya pada tanggal 8 zulhijah malam," ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Hal itu disampaikan Lukman dalam pengarahan kepada petugas haji jelang pelaksanaan kegiatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) di hotel Al Wehdah Tower 1, Jarwal, Mekah, Rabu (15/8/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah akan diberangkatkan dalam tiga fase yakni pagi hari pukul 08.00, pukul 12.00 dan pukul 16.00.
"Mengapa harus dipilah menjadi tiga tahap karena karena besarnya jumlah jemaah kita, oleh karenanya harus dilakukan secara berngansur-angsur," ujar Lukman yang juga merupakan amirul hajj ini.
Setelah tiga fase pemberangkatan itu, tugas petugas belum selesai. Harus dipastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. Karena jemaah yang tidak berada di Arafah pada waktu wukuf 9 Dzulhijah maka ibadah haji jemaah tersebut tidak sah.
Jemaah haji Indonesia menempati 164 hotel yang tersebar merata di sudut-sudut kota Mekah. Penyisiran akan dilakukan petugas di 164 hotel ini dan wilayah-wilayah sekitarnya.
"Saya minta pada tanggal 8 Dzulhijah malam saya minta sweeping pada seluruh sudut di Kota Mekah ini. Dilakukan secara masif, tidak ada satupun jemaah kita yang tidak terangkut menuju Arafah. Dan kita sudah melakukan pembahasan cukup serius terkait tentang bagaimana operasionalisasi sweeping ini agar apa yang bisa apakah yang kita rencanakan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Lukman.
Sidak ke Pondok Jemaah Haji, Apa Kata Menag? Simak Videonya:
(fjp/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini