Cerita Anies soal Suara Jakarta yang Membuatnya Tak Mau Maju Pilpres

Cerita Anies soal Suara Jakarta yang Membuatnya Tak Mau Maju Pilpres

Ferdinan - detikNews
Rabu, 15 Agu 2018 20:52 WIB
Anies Baswedan (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara di balik layar kontestasi Pilpres 2019. Anies mengaku ditawari Prabowo Subianto untuk maju pilpres, tapi ditolak karena ia memutuskan menunaikan tugas di Jakarta.

"Apakah Pak Anies bersedia menjadi wakil? Saya bilang kehormatan," kata Anies membeberkan perbincangannya dengan Prabowo dalam program 'Mata Najwa' di Trans7, Rabu (15/8/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada Prabowo, Anies menjelaskan tugas besar di Jakarta. Anies juga ingat perjuangan banyak orang, termasuk doa warga, dalam pemenangan Pilgub DKI pada 2017.

Anies mengaku sering berdiskusi dengan Prabowo. Namun urusan pilpres disinggung dalam tiga pertemuan pada sekitar bulan puasa hingga Juli.

"Jadi saya perlu tegaskan, termasuk kepada Pak Prabowo, komitmen untuk Jakarta itu besar. Saya ingat mereka yang bekerja untuk pemenangan di Jakarta. Mereka yang all out bekerja, jutaan orang yang mendoakan apa yang saya bayangkan kalau saya meninggalkan mereka," tutur Anies.



Refleksi soal tanggung jawab dan amanah memimpin Jakarta terlintas saat Anies mengendarai mobil seorang diri.

"Waktu itu saya nyetir sendiri, jalan sendiri, merasakan suasana Jakarta, saya terjebak kemacetan di Dukuh Atas. Di sekitar stasiun berhenti, ada puluhan orang jalan melewati... Inilah Jakarta, ini yang menitipkan suaranya untuk Anies gubernur," sambungnya.

"Mereka tentu mengharapkan yang dipilih jadi gubernur menunaikan tugas. Saya kesulitan menjelaskan mengapa saya meninggalkan tugas gubernur untuk mengikuti pilpres. Bismillah, saya tunaikan dan tuntaskan kerja ini," kata Anies lugas. (fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads