.webp)
Humas PPLS, Hengki Listria Adi menjelaskan total tanggul penahan lumpur yang ditinggikan adalah sepanjang 7.325 km dengan lebar 5 meter.
"Peninggian tanggul penahan lumpur itu dari elevasi kemarin yang ada penurunan dari 9 meter ditinggikan menjadi 11 meter," kata Hengki kepada wartawan di lokasi, Rabu (16/8/2018).
Peninggian tanggul penahan lumpur ini dimulai dari Desa Jatirejo ke Desa Siring sepanjang 1.525 meter, kemudian dari titik 71 hingga titik 73 sepanjang 88 meter, kemudian tanggul di sekitaran Desa Reno Kecamatan Porong sepanjang 3.015 meter. Terakhir di titik Desa Kedung Bendo ke titik 67 Desa Gempol Sari sepanjang 1.985 meter, dengan lebar tanggul sekitar 5 meter.
"Kami mengakui bahwa semburan lumpur saat ini sifatnya selalu fluktuatif, terkadang naik, terkadang turun. Makanya pihak PPLS mengantisipasi ancaman lumpur jangan sampai meluber," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat tanggul dengan sistem gronjong serta memperbaiki drainase di bawah tanggul untuk mengantisipasi genangan air.
"Ada beberapa titik drainase yang dilakukan perbaikan, terutama di sisi barat sekitaran rel kereta api dan jalan raya Porong lama. Dengan harapan pada saat musim penghujan nanti tidak ada genangan air," jelas Hengki.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo, Mahmud, menegaskan bahwa salah satu tugas PPLS adalah memperbaiki infrastruktur yang berkaitan dengan Lumpur Lapindo.
"Kalau ada masyarakat yang menilai bahwa PPLS itu membuat tanggul sekokoh itu pemborosan, memang benar menurut kita kurang efektif, apakah anggaran disitu efektif atau tidak, yang tahu adalah PPLS. Tapi yang jelas itu tugasnya PPLS, dalam rangka mungkin langkah-langkah antisipasi kalau saat musim hujan nanti kemungkinan dianggap membahayakan," tutur Mahmud. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
