"Pak Jokowi kita lihat ya, dalam menentukan cawapresnya saja goyah, tidak kuat pendirian," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (15/8/2018).
Andre membandingkan drama penentuan cawapres Jokowi itu dengan penentuan cawapres sang ketum, Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo sangat tegas ketika memutuskan cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun khawatir kejadian ini akan berlanjut di era kepemimpinan Jokowi mendatang. Kegalauan dalam menentukan cawapres disebutkan Andre merupakan contoh bahwa Jokowi tak mampu menghadapi tekanan.
"Kalau menentukan cawapres saja beliau tidak tahan tekanan, apalagi nanti kalau menghadapi negara asing. Kita butuh pemimpin yang bernyali, bisa menghadapi tekanan," tuturnya.
"Takutnya kalau di terpilih lagi, pendiriannya goyah karena tekanan asing. Kita kan mau Indonesia jadi macan Asia, bukan antek asing atau jongos. Maka kita butuh presiden dengan pendirian kuat," imbuh Andre.
Baca juga: Mahfud Md Tetap Bicara 3 Kelebihan Jokowi |
Mahfud MD akhirnya buka-bukaan soal detik-detik dirinya ditunjuk jadi cawapres pendamping Jokowi yang akhirnya batal. Cerita itu disampaikan Mahfud dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (14/8) malam. (tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini