Terungkap! Detik-detik Mahfud Md 'Jadi Cawapres' Jokowi

Terungkap! Detik-detik Mahfud Md 'Jadi Cawapres' Jokowi

Herianto Batubara - detikNews
Rabu, 15 Agu 2018 11:52 WIB
Foto: Fuad Hasim/detikcom
Jakarta -

Mahfud MD akhirnya buka-bukaan soal detik-detik dirinya ditunjuk jadi cawapres pendamping Jokowi yang akhirnya batal. Cerita Mahfud Md begitu detail, menjadi sebuah kisah yang sangat dramatis.

"Saya sudah menyatakan sebenarnya sesudah pengumuman, itu sebenarnya ya sudah realitas politik yang tidak terhindarkan. Saya bukan orang pertama, saya kira di Indonesia ada yang mengalami hal seperti itu. Cuma saya mengalami yang lebih dramatis, ya jadi begini ceritanya," kata Mahfud mengungkap detik-detik dirinya diminta jadi cawapres Jokowi, dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (14/8/2018) malam.

Mahfud mengawali cerita dari pertama kali ia ditemui orang-orang Istana. Tak main-main, yang menemui Mahfud adalah orang terdekat Presiden Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tanggal 1 Agustus pukul 23.00 malam, saya diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pak Pratikno, saya ditemui bersama Pak Teten Masduki lalu saya diberi tahu, 'Pak Mahfud, sekarang pilihan sudah mengerucut ke Bapak, Bapak harap bersiap-siap, nanti pada saatnya akan diumumkan,' oke," ungkap Mahfud.

"Syarat-syarat yang diperlukan mulai disiapkan, tidak harus lengkap, tapi ada dulu itu tanggal 1 tengah malam pukul 23.00 WIB di Widya Chandra. Saya sambil menyiapkan tetapi itu belum final juga karena saya diberi tahu semua sudah beres. Cuma satu yang perlu diratakan, tidak berhasil juga tidak apa-apa, tapi usahakan Pak Mahfud bagaimana komunikasi dengan PKB dilakukan," imbuh Mahfud.


Mahfud kemudian membuka komunikasi dengan PKB. Ia mengontak orang dekat Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Namun Mahfud heran kenapa dia harus berkomunikasi dengan PKB, sedangkan dia bukan cawapres yang diusulkan PKB.

"Sesudah itu saya membuka komunikasi juga dengan orangnya Cak Imin karena saya katakan saya kan tidak calon lewat PKB kenapa saya harus menyelesaikan dengan PKB. Nanti malah orang Golkar menganggap saya calon PKB. Oleh sebab itu, saya menemui orang orang yang dianggap berpengaruh terhadap Cak Imin," ungkapnya.

Sepekan kemudian, Rabu (8/8), Mahfud kembali diundang ke kediaman Pratikno. "Ada Pak Teten, asisten Pak Pratikno, 'Pak Mahfud besok akan diumumkan,'" ungkap Mahfud.

"Detail sudah diputuskan Pak Mahfud sekarang semua sudah disiapkan upacaranya nanti berangkat dari Gedung Joang, Pak Mahfud naik sepeda motor bersama Pak Jokowi. Pak Mahfud bonceng, Pak Jokowi yang di depan," sambung Mahfud.


Persiapan deklarasi Jokowi-Mahfud pun sudah begitu detail. Sampai-sampai itu membuat Mahfud tersenyum jika mengingatnya.

"Terus saya bilang kenapa tidak naik sama-sama saja, saya satu, Pak Jokowi satu, 'Ndak, kata Pak Teten nanti nggak bagus tuh, kalau misalnya Pak Mahfud belok ke kiri, Pak Jokowi belok ke kanan, difoto sama wartawan jelek tuh,' katanya. he-he-he.... Jadi sudah detail begitu, sudah detail," terang Mahfud.

Pada Kamis, 9 Agustus pagi, Mahfud bahkan dimintai CV oleh Seskab Pramono Anung sebagai persiapan untuk deklarasi. Ditambah lagi ia diminta mengukur baju. Itu bagian yang paling dramatis sejauh ini.

"Lalu pagi Kamis-nya pagi saya ditelepon Pak Pramono Anung, 'Pak Mahfud saya minta CV-nya.' 'Untuk apa CV?' Ini untuk nanti deklarasi kan namanya harus persis berdasar CV yang ada yang resmi. Oke, saya bilang, pada saat yang bersamaan saya ditelepon asisten ajudan pribadi Presiden, 'Bapak ke sini, mau ukur baju'," ungkapnya.

Pukul 13.00 WIB, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki berkomunikasi dengan Mahfud detail menjelang deklarasi yang akan digelar di Plataran Menteng, pukul 16.00 WIB sore harinya.

"Dikatakan Pak Teten nanti pukul 16.00 WIB akan diumumkan di Plataran, Pak Mahfud nanti datang ke sana sambil menunggu nanti duduk di ruang sebelah akan deklarasi nanti tampil tinggal nyeberang, nah saya datang. Tapi baju yang saya pakai baju sendiri, tidak dari Presiden, karena dari yang Presiden mau dipakai besoknya, yang baju putih bukan itu seragamnya," katanya.

Nah, siapa nyana, ternyata Mahfud, yang sudah dipersiapkan jauh hari jadi cawapres pendamping Jokowi, batal diumumkan jadi cawapres karena ada sejumlah manuver di last minutes. Pratikno sempat mengontak Mahfud memberi tahu soal perubahan rencana ini.

"Itu yang terjadi. Nah kemudian ya yang terjadi akhirnya diumumkan Kiai Ma'ruf Amin, kenapa itu berubah sudah ada analis di depan, bukan saya. Lalu saya diburu wartawan, 'Gimana, Pak,' ya nggak apa-apa saya bilang saya menerima sebagai realitas politik begitu," katanya.

(van/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads