"Presiden sudah memerintahkan kepada saya untuk segera membantu para penduduk yang masih ada di ketinggian karena infrastruktur ke sana, jalan sangat susah. Sehingga yang paling tepat adalah kita menggunakan helikopter," kata Hadi di Lapangan GOR Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (14/8/2018).
"(Faktor desa terisolasi) yang jelas hanya masalah infrastruktur saja, karena sepeda pun nggak mampu masuk ke sana. Sehingga hanya heli yang mampu masuk ke sana," imbuh Hadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini Dansatgas (Komandan Satuan Tugas) sudah merencanakan untuk mengirim helikopter untuk mendata dan memberikan bantuan makanan maupun obat-obatan karena Dansatgas juga sudah punya data wilayah-wilayah mana saja yang belum tersentuh," ujar Hadi.
"Menurut data, warga terisolir ada di beberapa tempat, hanya di dekat perbukitan, khususnya di wilayah utara. Semuanya sudah ter-detect oleh Dansatgas. Tinggal kita menuju ke sana," sambung Hadi.
Hadi menerangkan ada dua teknik penyaluran bantuan yang menjadi pilihan saat ini, yaitu dengan cara melempar logistik yang sudah dikemas dalam karung dari ketinggian ke daerah yang terisolasi atau mengikat logistik yang akan disalurkan pada tali.
"Ada kemungkinan teknik yang digunakan dengan helikopter, dia bisa hoper, dicari agak dekat kemudian memberikan bantuan dengan dilempar. Tapi dilempar menggunakan satu karung, kalau tidak dia akan terbang," terang Hadi.
"Atau kedua menggunakan sling, (bantuan logistik) dengan jaring akan dikirim ke sana. Tinggal yang di bawah akan terima. Dua teknik itu yang akan dihitung untung ruginya," lanjut Hadi.
Hadi menambahkan, menurutnya, teknik paling efektif adalah dengan hoper. "Kalau sling, mulai dari tempat pemberangkatan sampai ke sana akan terus menggantung. Kalau dengan hoper, itu mungkin jauh lebih efektif," tuturnya. (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini