"(Antraks) menjadi perhatian khusus karena bagaimanapun ada jenis penyakit yang menular antara hewan itu sendiri, kemudian hewan ke manusia atau sebaliknya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Dewi Sartika, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (14/8/2018).
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks jelang hari raya Idul Adha , Dewi mengaku, telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya pemberian vaksin terhadap hewan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi mengungkapkan, ada lima kabupaten dan tiga kota di Jabar termasuk daerah endemik antraks. Daerah tersebut di antaranya Kabupaten Bogor, Bekasi, Subang, Purwakarta, Karawang, Kota Bogor, Bekasi dan Depok.
Daerah tersebut, menurut Dewi, tempat produksi hewan kurban, khususnya domba. Sehingga pihaknya bergerak mengawasi penuh agar hewan kurban dari daerah tersebut betul-betul terbebas antraks.
"(Delapan daerah itu) termasuk daerah produksi khususnya untuk domba. Kalau sapi dari sana juga ada, tapi sebagian besar (sapi) datang dari Jawa Timur dan Jawa tengah itu jadi perhatian kita juga," ucapnya.
Sejauh ini, sambung Dewi, belum ditemukan adanya hewan kurban yang terjangkit antraks. Berdasarkan data yang ada antraks ditemukan terakhir kali di wilayah Bogor pada 2008.
"Dari sejak (2008) itu hingga sekarang tidak pernah ditemukan lagi," ujar Dewi.
Tonton juga video: 'Lagi Cari Hewan Kurban? Coba Mampir ke Festival Halal Qurban'
(mso/bbn)