Agustusan dan Bersih Desa, Warga Ponorogo Bentangkan Bendera Jumbo

Agustusan dan Bersih Desa, Warga Ponorogo Bentangkan Bendera Jumbo

Charolin Pebrianti - detikNews
Senin, 13 Agu 2018 13:34 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Sebuah bendera berukuran jumbo dibentangkan di Ponorogo untuk memperingati HUT ke-73 RI. Bendera tersebut dibentangkan, tepatnya di Taman Sukosewu, Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Kepala Desa Sukorejo, Supriyanto, menjelaskan bendera berukuran 5 x 2 meter ini dibentangkan untuk memperingati HUT RI sekaligus sebagai simbol bersih desa yang terangkum dalam acara bertajuk Festival Sukosewu.

Awalnya bendera tersebut diarak keliling desa. Begitu tiba di Taman Sukosewu, bendera tersebut dililitkan ke salah satu pohon asoka yang berada di tengah taman. Prosesi ini juga diiringi lagu Indonesia Raya.

"Dibentangkan di Sukosewu karena disini mempunyai nilai sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," tutur Supriyanto kepada detikcom di lokasi, Senin (13/8/2018).


Dijelaskan Supriyanto, Taman Sukosewu dianggap sebagai tempat bersejarah karena pernah digunakan sebagai tempat persinggahan Pangeran Diponegoro dan pasukannya untuk menambatkan kuda saat hendak bertempur.

Penamaan Taman Sukosewu ini sendiri juga diambil dari banyaknya pohon asoka di taman tersebut. "Diperkirakan Sukosewu ini sudah ada dari tahun 1825-1830 lalu," imbuhnya.

Agustusan dan Bersih Desa, Warga Ponorogo Bentangkan Bendera JumboFoto: Charolin Pebrianti

Supriyanto menambahkan, ini adalah kedua kalinya Desa Sukorejo menggelar acara serupa. "Ini kali kedua. Tahun kemarin kami sudah menggelar acara serupa," ungkapnya.

Selain acara puncak pembentangan bendera merah putih berukuran jumbo, juga ada arak-arakan 30 tumpeng, puluhan umbul-umbul dan ratusan tektur. Tektur adalah semacam kentongan yang kerap dipukul jika ada kejadian pencurian di zaman dahulu.


Seluruh warga Desa Sukorejo pun diminta menampilkan berbagai kreativitas, mulai dari berdandan ala anggota wayang, warok, jathil, kakang senduk hingga ogoh-ogoh.

"Tahun ini yang berbeda ada penampilan tektur, kentongan maling yang biasanya dipakai jika ada kejadian pencurian jaman dulu," tambahnya.

Supriyanto pun berharap dengan adanya festival ini bisa ikut memeriahkan peringatan hari kemerdekaan RI, termasuk mempererat persatuan warga.

"Ini juga jadi persembahan warga Sukorejo sebagai simbol dalam menjaga persatuan dan kesatuan," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.