Mentan Puji Bupati Anas yang Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

Surabaya - Kementerian Pertanian segera meluncurkan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) untuk mengatasi kemiskinan. Banyuwangi disebut sebagai daerah pertama yang menjadi pilot project.

"Ini sebelumnya kita lakukan kerjasama ada beberapa kabupaten. Ada salah satu contoh yakni Provinsi Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Banyuwangi. Kita beri tanaman dan ayam," kata Menteri Pertanian Arman Sulaiman usai membuka Rakor Bekerja di Vasa Hotel Surabaya Jalan HR Muhammad, Selasa (7/8/2018).

Dengan program tersebut, Banyuwangi akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan. "Itu bupatinya luar biasa mengurangi kemiskinan dari 39 persen menjadi 8,6 persen dan dia menjadi bupati terbaik," ujar Arman.

Arman menyampaikan, saat itu pihaknya memberikan bantuan berupa bibit bawang dan tanaman holtikultura. Oleh Bupati Banyuwangi Azwar Anas, bibit bawang dan tanaman holtikultura disebarkan dengan tepat sasaran berdasarkan alamat warganya.

"Ternyata oleh Bupati Banyuwangi langsung diberikan by name by address. Mana warga saya yang miskin dan hasilnya luar biasa penurunan kemiskinanya dari 39 persen menjadi 8,6 persen," ungkap Arman.

Dengan progam Bekerja yang diluncurkan bersama tiga kementerian, Amran menyebutkan akan menjadi salah satu solusi untuk mengentas kemiskinan di daerah yang masyarakatnya memiliki pendapatan di bawah Rp 1,4 juta.

"Progam ini untuk mengetaskan saudara kita yang memiliki pendapatan di bawah Rp 1,4 juta," ujar Amran.

Dalam program Bekerja, Kementan akan memberikan paket bantuan berupa 2 kambing/domba atau 50 ayam/itik + sayuran + 5 pisang atau 3 batang tanaman tahunan seperti Mangga, Manggis, Kopi, Duku, Melinjo, dan yang lain.

"Kami punya ayam kampung unggulan dan bisa bertelur setiap hari, kami berikan 50 ekor, kami buatkan kandang dan berikan pakan serta ada edukasinya, dan pendampingan," ungkap Amran.

Dalam progam Bekerja rencananya akan didistribusikan kepada 200 ribu RTM (Rumah Tangga Miskin) di 800 desa dari 10 provinsi yang berbeda.

Sepuluh provinsi yang menjadi sasaran Program ini adalah Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan NTB. (bdh/bdh)