11 Anak Ditemukan Kelaparan di AS, 2 Pria Ditangkap

11 Anak Ditemukan Kelaparan di AS, 2 Pria Ditangkap

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 07 Agu 2018 13:47 WIB
Siraj Wahhaj (kiri) dan Lucas Morton (kanan) (AFP PHOTO)
New Mexico - Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap dua pria bersenjata saat menemukan 11 anak-anak yang kelaparan dan menderita. Salah satu di antaranya diketahui memiliki ayah yang pernah terseret kasus pengeboman World Trade Center (WTC) tahun 1993 lalu.

Seperti dilansir New York Post, Selasa (7/8/2018), dua pria yang diidentifikasi sebagai Siraj Wahhaj (40) dan Lucas Morton (40) itu ditangkap setelah sempat menolak instruksi verbal dari polisi yang menggerebek mereka pada Jumat (3/7) lalu di Amalia, New Mexico.

Wahhaj dan Morton ditangkap bersama tiga wanita yang diyakini sebagai ibu dari 11 anak itu. Ketiga wanita itu diidentifikasi sebagai Hujrah Wahhaj (38), Subhannah Wahhaj (35) dan Jany Leveille (35). Baik Wahhaj maupun Morton bersama ketiga wanita itu dijerat 11 dakwaan penganiayaan anak karena membiarkan 11 anak-anak itu tinggal dalam kondisi jorok di sebuah kamp yang terbuat dari sampah dan trailer bekas di gurun New Mexico.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain dakwaan penganiayaan anak, Wahhaj juga dituding bertanggung jawab atas hilangnya bocah 3 tahun bernama Abdul-Ghani Wahhaj. Balita yang berasal dari Georgia itu dilaporkan hilang sejak Desember 2017.

Balita itu diketahui merupakan anak Wahhaj dengan seorang wanita yang tinggal di Georgia. Ibunda balita itu menyebut Wahhaj menculik anaknya untuk melakukan eksorsisme terhadapnya karena meyakini balita itu dirasuki setan. Balita itu diketahui mengalami sejumlah gangguan kesehatan.

Pencarian atas balita itu memicu temuan 11 anak kelaparan ini. Namun saat 11 anak kelaparan ditemukan di New Mexico, balita itu masih tidak diketahui keberadaannya.

Informasi tentang latar belakang Wahhaj pun mencuat. Dia diketahui merupakan anak dari seorang imam masjid di Brooklyn, New York, AS. Ayah Wahhaj, yang memiliki nama sama dengannya, yakni Siraj Wahhaj (68) disebut memimpin Masjid At-Taqwa di Bedford-Stuyvesant. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah jemaah Masjid At-Taqwa kepada New York Post.


Dua wanita yang ditangkap, Hujrah dan Subhannah disebut sebagai kakak perempuan Wahhaj. Subhannah juga disebut menikah dengan Morton. Sedangkan satu wanita lainnya, Leveille, merupakan istri Wahhaj. Informasi itu didapat dari catatan publik dan keterangan ayah Wahhaj.

"Saudara-saudara, tolong doakan agar anak-anak dan cucu kami kembali dengan selamat: Siraj, Hujrah, Subhanah Wahhaj, menantu Luqman (Lucas) Morton dan menantu Maryam (Jany) Leveille dan anak-anak mereka (12 cucu kami)," sebut ayah Wahhaj dalam postingan Facebook 5 Januari lalu.

"Kami meyakini mereka mungkin bepergian bersama," imbuh pernyataan itu.


Informasi terpisah, yang dilansir New York Post, ayah Wahhaj memiliki catatan kelam. Jaksa AS pernah menetapkan ayah Wahhaj -- yang memiliki nama lahir Jeffrey Kearse -- sebagai unindicted co-conspirator dalam pengeboman WTC tahun 1993 lalu. Unindicted co-conspirator merupakan sebutan untuk seseorang yang diyakini terlibat konspirasi namun tidak didakwa.

Tidak hanya itu, ayah Wahhaj juga pernah menjadi saksi dalam persidangan terdakwa terorisme Sheik Omar Abdel Rahman.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads