"Kita sudah melakukan penangkapan, laporan terakhir ke saya tadi malam 283 yang ditangkap pascabom Surabaya," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018).
Tito menambahkan antisipasi itu juga dilakukan untuk mencegah teror saat pelaksanaan Asian Games 2018. Dia meminta jajarannya tegas menindak semua yang diduga terlibat organisasi teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito mengatakan adanya UU antiterorisme baru dinilai mempermudah Polri menangkap terduga teroris. Tito menyebut pihaknya telah membentuk satgas-satgas antiteror di setiap polda.
"Tiap polda saya bentuk satgas, di Mabes Polri Densus juga saya akan kembangkan menjadi 34 satgas semua provinsi. Semua polda juga membentuk satgas antiteror, paralel bekerja dengan Densus," kata Tito.
Sebelumnya, Tito menyampaikan 200 terduga teroris ditangkap seusai peristiwa bom Surabaya. Sebanyak 170 orang di antaranya sudah dinyatakan sebagai tersangka.
"Sudah 170-an yang tersangka, insyaallah aman," kata Tito setelah mengikuti senam Poco-poco massal di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/8).
Tito juga pernah mengatakan total orang yang diduga terilbat kasus terorisme sejak tragedi bom di Surabaya berjumlah 200 orang. Berdasarkan data Polri, sebanyak 194 terduga teroris telah ditangkap pascabom Surabaya serta sebelum peristiwa di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, dan Polres Indramayu, Jawa Barat.
"Sebanyak 194 yang ditangkap sebelum peristiwa Yogya dan Indramayu, 17 di antaranya meninggal dunia. Tujuh belas ditambah tiga yang tewas di Yogya, jadi 20 yang meninggal dunia. Dan (saat ini) total sudah ada 200 (terduga teroris ditangkap) sejak bom Surabaya," ungkap Tito sebelumnya.
Tonton juga video: 'Densus 88 Mengamankan Terduga Teroris di Banyuwangi'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini