"Tentunya masih ada korban-korban yang sekarang di bawah puing-puing yang belum bisa diselamatkan. Kita berusaha bagaimana segera puing-puing kita bersihkan, maka butuh tenaga. (Ada) bantuan 100 (anggota) Marinir, dari Brimob akan mengirim 4 SSK," ujar Wiranto di posko pengungsian di lapangan Tanjung, Lombok Utara, Senin (6/8/2018).
Didatangkan pula tim dari Kostrad yang akan membantu proses evakuasi. Selain itu, tim medis juga disiapkan dari Polri dan TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari TNI AL akan dikirimkan KRI Soeharso akan bergerak ke Lombok Utara sebagai rumah sakit darurat untuk menampung saudara-saudara kita yang butuh perhatian," sambung Wiranto.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan tenda-tenda pengungsian. Warga disebut Wiranto kebanyakan mengungsi karena bangunan rumah yang rusak dan trauma.
"Kita sudah mendorong dana siap pakai untuk bencana dapat dipakai untuk (penanganan) ini," ujar Wiranto.
Gempa 7 SR di Lombok mengakibatkan 91 orang meninggal dunia dan 209 orang terluka. Ribuan rumah rusak, dengan kondisi terparah di Lombok Utara.
Gempa yang terjadi pukul 18.46 WIB, Minggu (5/8) merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores. Tercatat 132 gempa susulan terjadi hingga pukul 08.00 WIB, Senin (6/8).
Tonton juga video 'Gempa NTB: 91 Orang Tewas, 209 Luka-luka, Ribuan Mengungsi'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini