"Kerusakan rumah terjadi di Lombok Utara. Kerusakan bangunan di Kecamatan Kayangan 80 persen, Kecamatan Gangga 65 persen, Kecamatan Tanjung 85 persen, dan Kecamatan Pemenang 55 persen. Artinya, kerusakannya parah dan belum semua didata," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Dari informasi yang diterima BNPB, bangunan di sepanjang jalan dari Lombok Utara hingga Lombok Timur rusak. Selain itu, 3 jembatan dilaporkan rusak, yakni jembatan Bayan, jembatan Lokok Tampes, dan jembatan Gangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, obat-obatan, dan makanan siap saji. Tenda pengungsian juga diperlukan karena banyak warga mengungsi akibat rumahnya rusak diguncang gempa Lombok.
"Untuk pemenuhan kebutuhan korban, BNPB mengirimkan 21 ton logistik dan peralatan melalui pesawat khusus. Relawan, masyarakat, kementerian-lembaga, TNI/Polri terus melakukan penangan darurat," sambung Sutopo.
Gempa 7 SR di Lombok Timur berkedalaman 15 km terjadi pada pukul 18.46 WIB, Minggu (5/8). Jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik Flores.
"Dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik," kata Sutopo.
BMKG menyatakan gempa 7 SR adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Tercatat 132 gempa susulan terjadi hingga pukul 08.00 WIB, Senin (6/8).
"Lombok Utara memang rawan gempa akibat pergerakan sesar naik Flores. Beberapa gempa tsunami terjadi di Bali Utara, Lombok Utara, dan Flores hingga Lombok terdapat patahan/sesar memanjang. Patahan ini sebagai respons terhadap desakan kontinen Australia," papar Sutopo.
Tonton juga video: 'Lombok, Pulau Cantik yang Berduka karena Gempa'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini