"Hingga 5 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB, terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Senin (6/8/2018) subuh.
Sutopo menerangkan gempa berkekuatan 6,4 SR lebih dulu mengguncang dan mengakibatkan warga NTB panik. Di tengah kepanikan tersebut, gempa 7 SR datang terjadi dan menambah kepanikan warga hingga lari berhamburan ke luar rumah dan bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menjelaskan sampai saat ini Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan evakuasi dan penyisiran korban. Namun kondisi gelap dan matinya sistem komunikasi menjadi kendala di lapangan.
"Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. JUmlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan," terang Sutopo.
Sebelumnya, 82 korban tewas akibat gempa di NTB. Sebagian besar korban tewas karena tertimpa bangunan yang roboh.
Gempa 7 SR terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG.
Tonton juga video: 'Gempa 7 SR Merupakan Gempa Utama'
(aud/aud)