AHY, 'Wisanggeni'-nya Poyuono

AHY, 'Wisanggeni'-nya Poyuono

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 02 Agu 2018 21:43 WIB
Baliho AHY (dikhy sasra/detikcom)
Jakarta - Meski berdamai, Arief Poyuono enggan mengubah persepsinya atas sosok Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Setelah menyebut boncel, kini Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menganggap AHY sebagai 'Wisanggeni'-nya.

Wisanggeni merupakan salah satu tokoh pewayangan ciptaan pujangga Jawa. Wisanggeni dikenal sebagai putra Arjuna yang lahir dari seorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama. Wisanggeni digambarkan sebagai tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Karakternya dikenal pemberani, tegas, dan sakti.


Namun, menurut Poyuono, Wisanggeni punya deskripsi karakter yang lebih luas lagi. Wisanggeni itu, menurutnya, anak kecil yang dibuang ke bumi dan tak boleh berperang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi Wisanggeni itu nggak boleh ikut perang. Dalam Bharatayudha, walau sakti dan pandai, karena Wisanggeni itu anak kecil yang dibuang ke kawah Chandradimuka untuk turun ke bumi," jelas Poyuono.


Cap boncel dan Wisanggeni dari Poyuono untuk AHY berkaitan dengan kontestasi Pilpres 2019. AHY, yang menjadi salah satu kandidat cawapres Prabowo versi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, tak diperhitungkan Poyuono.

"Nggak saya reken itu mah... dan nggak punya nilai jual," ucap Poyu.


Partai Demokrat, yang menaungi AHY, menganggap pernyataan Poyu sebagai angin lalu. Angin berlalu, Demokrat tetap kukuh menghargai keputusan koalisi dengan Gerindra yang diikat ketua umum masing-masing, Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat) dan Prabowo Subianto (Gerindra).

"Sejak penjajakan koalisi dengan Gerindra, kami sebenarnya sudah melupakan ucapan Arief Poyuono ini. Apalagi respons Gerindra juga menurut kami sangat baik dengan menegur yang bersangkutan," ujar Ketua DPP PD Jansen Sitindaon. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads