Ketua PD ke Poyuono: Lupakan Masa Lalu, Mari Buka Lembaran Baru

Ketua PD ke Poyuono: Lupakan Masa Lalu, Mari Buka Lembaran Baru

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 02 Agu 2018 16:56 WIB
Jansen Sitindaon (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Pernyataan terbaru dari Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rupanya tak terlalu dipikirkan Partai Demokrat. Terbaru, Poyuono menyebut AHY seperti Wisanggeni, yang menurutnya anak kecil yang tak boleh berperang.

"Sejak penjajakan koalisi dengan Gerindra, kami sebenarnya sudah melupakan ucapan Arief Poyuono ini. Apalagi respons Gerindra juga menurut kami sangat baik dengan menegur yang bersangkutan," ujar Ketua DPP PD Jansen Sitindaon, Kamis (2/8/2018).


Jansen menyerahkan sepenuhnya persoalan Poyuono ke Gerindra. Diharapkan Poyuono dapat dibina Gerindra dengan baik. Yang pasti, Jansen meminta semua pihak, termasuk Poyuono, melupakan masa lalu dan menatap koalisi ini dengan serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi kami, mari sekarang kita lupakan yang lalu, buka lembaran baru, karena tugas berat sudah menanti kita di depan. Ayo, sekarang kita bergandeng tangan, bekerja sama mengantarkan Pak Prabowo jadi Presiden Indonesia berikutnya untuk memperbaiki segala kerusakan 4 tahun ini, menjadikan Indonesia kuat, rakyat sejahtera, dan disegani kembali di kawasan dan dunia internasional," ujar Jansen.

Meski demikian, PD punya pembelaan soal AHY yang lagi-lagi dicap Poyuono sebagai anak kecil. PD membeberkan sejumlah keunggulan AHY.

"Sejak muda AHY sudah punya basic leadership yang jelas dan kuat. Selain contoh di keluarga yang dia lihat langsung melalui kehidupan sehari-sehari melalui ayahnya Pak SBY dan kakeknya, Sarwo Edhie Wibowo, dan paman-pamannya yang hampir semuanya tentara, seperti mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, Erwin Sudjono, dll," urai Jansen.


AHY, disebut Jansen, juga mendapatkan basic leadership ketika sekolah di Taruna Nusantara dan Akademi Militer. Jansen lalu menjabarkan capaian AHY di sekolah saat itu.

"Di kedua tempat itu terbukti dia menjadi yang terbaik dengan meraih Tarunatama Emas dan Adhy Makayasa. Ini membuktikan sejak di akademi AHY ini sudah punya basic leadership yang kuat dan terbiasa memimpin rekan-rekannya," jelasnya.

Latar belakang pendidikan AHY pun disebutkan Jansen guna menepis pernyataan Poyuono. Karier militer AHY saat bertugas di luar negeri turut ditekankannya.

"AHY juga punya basic akademis yang mumpuni. Lulus dari Harvard, Nanyang, dan Websters University dan banyak lembaga dan pelatihan pendidikan lainnya. Selain itu, selama di tentara, AHY punya pengalaman lengkap berdinas di daerah operasi militer, baik di dalam negeri Aceh maupun di luar negeri sebagai pasukan keamanan PBB di Lebanon," sebutnya.

Soal pengalaman politik, Jansen menyebut AHY juga memilikinya. Survei-survei pilpres pun dibeberkan Jansen.

"Kaitannya dengan pemilu, AHY juga telah punya basic elektoral. Sudah pernah mengkontestasikan dirinya dalam pilkada. Dan sebagai pendatang baru, dia meraih suara yang cukup signifikan, 17 persen. Ini membuktikan telah ada dan nyata penerimaan publik terhadap dia," sebut Jansen.

"Kaitannya dengan pilpres ini, terbukti hari ini di berbagai survei AHY sebagai kandidat wakil presiden yang paling tinggi elektibilitasnya dipasangkan dengan siapa pun. Walau keputusan mengenai siapa wakil presiden yang Pak Prabowo pilih, kita serahkan sepenuhnya kepada beliau," pungkasnya.




Tonton juga 'AHY Hadiri Deklarasi Pendukungnya Saat Pertemuan SBY-Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]



Ketua PD ke Poyuono: Lupakan Masa Lalu, Mari Buka Lembaran Baru
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads