"Supaya masyarakat tahu itu hasil ijtimak ulama itu bukan hasil ijtimak MUI. MUI tidak ada kaitannya. Itu hanya dari ulama tertentu silahkan saja," kata Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei, saat dihubungi, Kamis (2/8/2018).
Dia juga mengatakan, hasil ijtimak ulama yang merekomendasikan Ketum Gerindra maju di Pilpres 2019 bukan fatwa yang harus ditaati. Itu hanya sebatas rekomendasi untuk mendorong seseorang bertarung di Pilpres tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan, MUI Jabar tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, untuk memberi fatwa soal kriteria pemimpin MUI bisa dipercaya. Tapi sampai saat ini MUI belum mengeluarkan fatwa terkait kriteria pemimpin tersebut.
"MUI tidak ikut politik praktis, hasil ijtimak ulama juga tidak mengikat makanya istilahnya itu semacam rekomendasi," ucapnya.
Tonton juga 'Maju-Tidaknya Jusuf Kalla di Pilpres Tergantung Putusan MK'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini