Mendalami Isi Kepala Para Artis yang Nyaleg Lewat PDIP

Mendalami Isi Kepala Para Artis yang Nyaleg Lewat PDIP

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 01 Agu 2018 13:11 WIB
Tina Toon, bakal caleg dari PDIP (Foto: dok. PDIP)
Jakarta - Sederet artis perempuan maju caleg lewat PDI Perjuangan. Mendalami isi kepala mereka, ditemukan beragam alasan memilih PDIP sebagai kendaraan politik.

Mereka berbicara di sela-sela pembekalan Bakal Calon Anggota Legislatif Nusantara di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Biduan kenamaan Krisdayanti memilih maju lewat PDIP karena alasan ideologis. Dia ingin berubah dari artis menjadi politikus yang sesuai dengan ideologi Pancasila, juga sesuai dengan ajaran Sukarno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi perpindahan saya sebenarnya tidak meninggalkan dunia keartisan saya. Tapi saya bergerak dari dunia seni menjadi politik yang berkebudayaan. Karena saya mendapatkan tugas dan amanah untuk menggelorakan rasa cinta akan budaya nasional," kata Krisdayanti, Senin (30/7/2018), sebagaimana disampaikan PDIP lewat keterangan pers, Rabu (1/7/2018).

Istri pria berkewarganegaraan Timor Leste Raul Lemos ini menyatakan tujuan jalan politiknya adalah membangun kebudayaan.

Krisdayanti dan Raul ternyata juga sama-sama ngefans pada PDIP dari dulu, meski Raul bukan orang Indonesia. Ini juga mendorong Krisdayanti menjadi caleg PDIP.


"Juga dalam diri saya dan dorongan dari suami yang walaupun dia orang asing. Tapi kami berdua itu ngefans sama PDI Perjuangan dari dulu," ujar perempuan kelahiran Batu, 43 tahun silam, ini.

Artis cantik usia 31 tahun asal Manado, Angel Karamoy, juga ngefans berat pada Bung Karno. Dia juga ngefans pada putri Bung Karno yang sekarang menjadi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Mendalami Isi Kepala Para Artis yang Nyaleg Lewat PDIPAngel Karamoy, caleg artis PDIP (Foto: dok. PDIP)

"Satu, saya kagum dengan sosok Bung Karno. Semua orang juga kagum karena Bung Karno adalah bapak bangsa. Pokoknya luar biasa beliau," ujar Angel.

Dia ngefans pada Megawati karena merasa ikut bangga ada perempuan yang menjadi ketua umum parpol dan pernah menjabat presiden. Dia ingin menjadi orang seperti Megawati.


"Jadi saya harus ikuti jejaknya nih, saya harus bagaimana nih bisa tahu, beliau bisa sukses gimana caranya," kata ibu dua anak ini. Dia juga nyaleg lewat PDIP karena PDIP mendukung Jokowi.

Artis berusia 30 tahun, Kirana Larasati, juga nyaleg via PDIP. Dia mengaku menolak tawaran parpol-parpol lain demi PDIP. Soalnya, PDIP istimewa di matanya. PDIP terbukti bisa mencetak pemimpin-pemimpin yang berkualitas.

Mendalami Isi Kepala Para Artis yang Nyaleg Lewat PDIPKirana Larasati, caleg artis PDIP (Foto: dok. PDIP)

"Saya pikir partai ini sudah mencetak pemimpin bangsa yang sudah terbukti, seperti Jokowi, Ganjar Pranowo, Djarot, Risma. Juga sewaktu Ahok-Djarot berjuang, PDI Perjuangan juga tak pernah meninggalkan mereka," ujarnya.


Dia menilai Pileg 2019 ini sebagai waktu yang tepat untuk melangkah ke dunia politik. "Karena umur sudah pas. Nggak kemudaan dan nggak terlalu ketuaan juga," kata Kirana, yang ingin duduk di Komisi VIII dan Komisi I DPR ini.

Tina Toon juga punya alasan ideologis untuk nyaleg lewat PDIP. Dia menilai PDIP adalah partai yang paling konsisten dengan Pancasila.

Tina, yang berusia 24 tahun, menilai kaum muda seperti dirinya perlu terjun ke dunia politik. Dia juga telah aktif di organisasi sayap kepemudaan partai banteng moncong putih ini, yakni Taruna Merah Putih.

"Aku merasa sekarang milenial lagi di mana-mana. Di aplikasi online semua milenial. Terus juga sekarang anak muda hebat-hebat, tapi kenapa di politik masih kurang? Jadi aku merasa bahwa ini zamannya kita. Kita harus hadir di semua lini, termasuk di politik dan pemerintahan," ujar Tina Toon, yang bernama asli Agustina Hermanto.




Tonton juga 'Ikutan Nyaleg, Ini Persiapan Ian Kasela':

[Gambas:Video 20detik]



Mendalami Isi Kepala Para Artis yang Nyaleg Lewat PDIP
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads