Taman Alun-alun Bandung Dirusak Warga hingga Orang Gila

Taman Alun-alun Bandung Dirusak Warga hingga Orang Gila

Tri Ispranoto - detikNews
Rabu, 01 Agu 2018 12:49 WIB
Rumput sintetis di Taman Alun-alun Bandung rusak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Bandung - Keberadaan Alun-alun Bandung selalu menjadi pilihan warga dan wisatawan saat berlibur ke Kota Bandung. Selain berada di pusat kota, lokasi ini dinilai unik karena hamparan rumput sintetis bisa dimanfaatkan secara gratis.

Namun setelah tiga tahun diresmikan, taman tersebut berubah drastis. Hamparan rumput sintetis yang hijau mulai kusam dan sejumlah fasilitas seperti taman bunga serta taman bermain anak dibiarkan rusak.


Kabid Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Iwan Sugiono mengakui soal permasalahan itu. Ia menyebut hingga kini Taman Alun-alun Bandung masih menjadi tanggung jawab pemberi dana corporate social responsibility (CSR) karena belum diserahterimakan ke Pemkot Bandung. Sementara pemerintah hanya membantu menjaga dan merawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus mengakui bahwa tingkat kesadaran dan kepedulian warga ini masih kurang. Kita disamping melakukan pemeliharaan dan pengawasan juga sering memberikan pemahaman melalui sosialisasi," ujar Iwan kepada detikcom melalui telepon, Rabu (1/8/2018).

Iwan mengatakan di lokasi sudah diberi tanda larangan agar warga atau wisatawan tidak membawa makanan dan minuman ke area rumput sintetis, juga melepas alas kaki. Bahkan sejumlah petugas selalu mengingatkan.

Taman Alun-alun Bandung Dirusak Warga hingga Orang GilaLantai area bermain anak di Taman Alun-alun Bandung dibiarkan rusak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Meski begitu, Iwan mengaku masih banyak warga atau wisatawan yang membandel. Bahkan banyak kasus ditemukan warga membuang sampah bekas makanan dan permen karet hingga mencabut rumput sintetis.

"Ada juga permen karet, bekas makanan. Padahal sudah jelas ada pengumuman dan petugas yang mengingatkan agar tidak bawa makanan dan minuman, alas kaki juga harus dibuka. Tapi tetap saja ada yang membandel. Kadang rumput dicabut-cabut, banyak yang terkelupas," tuturnya.


Lebih parahnya lagi di area bermain anak warga tidak hanya merusak, tapi ada juga laporan alat permainan yang hilang diduga dicuri.

"Kemarin juga ada orang gila merusak. Pot dijungkel-jungkelkeun (diguling-gulingkan) jadi ararancur (hancur), ngamuk orang gilanya. Kalau kita berhadapan dengan orang gila susah juga," ujar Iwan.

Ia berharap warga dan wisatawan bisa lebih peduli dengan lingkungan terutama fasilitas umum seperti alun-alun. Jika melihat orang yang merusak atau mencuri, Iwan menyarankan agar segera menegur atau melapor pada petugas.

"Jadi kita bisa mengantisipasi meminimalisir kerusakan-kerusakan, pencurian-pencurian dan kehilangan. Kita mohon bantuan karena kita pemerintah tidak bisa melakukan sendirian tanpa partisipasi warga sebagai pengguna," ujar Iwan.



Tonton juga 'Ini Alun-alun Yogya yang Jadi Tempat Parkir dan Tarifnya Diprotes':

[Gambas:Video 20detik]



Taman Alun-alun Bandung Dirusak Warga hingga Orang Gila
(tro/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads