Kabid Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Iwan Sugiono mengatakan seluruh kegiatan revitalisasi dibiayai dari kucuran program corporate social responsibility (CSR). Sebab hingga kini belum ada serah terima aset dari pihak CSR pada Pemkot Bandung.
"Sekarang masih proses renovasi. Targetnya sebelum 17 Agustus sudah selesai, bagus lagi," kata Iwan melalui sambungan telepon, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iwan selama tiga tahun terakhir banyak kasus rumput sintetis rusak secara tidak sengaja atau sengaja. Bahkan ia menyebut beberapa bagiannya ada yang secara sengaja dicabut oleh oknum warga.
"Kami paling biasanya pakai tindakan darurat saja pakai lem," katanya.
Rumput sintetis di Taman Alun-alun Bandung rusak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
Perbaikan, kata Iwan, juga nantinya akan secara bertahap seperti mengganti tanaman yang rusak hingga renovasi area bermain anak.
"Semoga bisa berjalan lancar dan proses perbaikan ini selesai sesuai target," ujar Iwan.
Pantauan detikcom, sebagian rumput sintetis sudah ditutupi oleh spanduk, sementara sisanya masih bisa dimanfaatkan warga. Beberapa karpet rumput sudah terlihat kusam dan tidak lagi hijau seperti semula.
Beberapa bagian yang ada di lokasi juga tampak mengalami kerusakan. Tanaman sudah mulai mengering, bahkan area bermain anak terlihat sangat mengenaskan dengan kondisi tanah terkelupas dan sejumlah permainan tidak bisa lagi digunakan.
Kondisi lantai rusak di arena bermain anak-anak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |












































Rumput sintetis di Taman Alun-alun Bandung rusak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Kondisi lantai rusak di arena bermain anak-anak. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)