"Saya sudah dapat laporan dari Polda Papua, itu sudah didatangi petugas, kemudian spanduk-spanduk disita," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
"(Spanduk-spanduk) itu kan sudah memprovokasi masyarakat," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo mengatakan simpatisan kelompok ini membubarkan diri setelah didatangi polisi. Situasi di Abepura, Papua, saat ini kondusif.
"Mereka membubarkan diri. Jadi sudah tidak ada masalah," ujar Setyo.
Setyo mengatakan tidak ada perlawanan dari kelompok tersebut saat polisi melakukan pembubaran. Kepolisian sudah mengetahui inisiator kegiatan tersebut.
"Nggak ada (perlawanan). (Yang menginisiasi kegiatan) kita sudah tahu," ujar dia.
"Informasi dari (Polda) Papua tidak ada (yang diamankan) karena kemarin sudah kita ambil baliho, langsung bubar. Mereka belum berkegiatan, kita sudah dapat info lebih dulu," imbuh dia.
Sebelumnya, beredar selembar surat undangan pertemuan di Papua Barat. Pembuat surat mengatasnamakan dirinya Perdana Menteri Pemerintahan Sementara Negara Republik Federal Papua Barat Yoab Syatfie.
Dalam surat, tertulis adanya undangan untuk menghadiri pengumuman pemerintahan sementara Negara Republik Federal Papua Barat. Tertulis, surat itu ditujukan kepada pimpinan NRFPB dan rakyat Papua Barat, serta bersifat penting.
Kegiatan dalam surat itu disebutkan diselenggarakan pada Selasa (31/7) pukul 11.00 WIT hingga selesai di halaman Uncen Lama, samping auditorium Abepura.
Tonton juga 'Catatan Kelam di Papua, 69 Kasus Pembunuhan oleh Aparat':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini