Pantauan detikcom, simulasi itu digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018), pukul 09.00 WIB. Simulasi dimulai dengan adegan pelaku teror menyetop satu mobil sebagai sandera disusul dengan bunyi ledakan.
Setelah itu, adegan berpindah ke lokasi kedua, yaitu di Stadion Akuatik kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Simulasi di Akuatik dilakukan oleh Denjaka TNI AL. Setelah itu, berpindah ke aula basket Senayan dengan adegan yang dilakukan oleh Sat-81 Kopassus. Sedangkan adegan penyelamatan sandera dilakukan oleh Sat Bravo TNI AU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Simulasi tersebut melibatkan 520 personel Sat Gultor TNI. Sebanyak 400 di antaranya dilibatkan sebagai pelaku teror.
"Latihan kali ini melibatkan 520 orang. Sebanyak 120 orang penyelenggara, yang berperan sebagai pelaku ada 400 orang. Kru heli juga cukup banyak," kata Danjen Kopassus Mayjen Eko Mardiyono di lokasi. Mayjen Eko dalam simulasi ini bertindak sebagai direktur latihan.
Eko menyampaikan simulasi serupa juga dilakukan di lokasi penyelenggaraan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan.
"Terkait dengan latihan hari ini, sekali lagi bukan berarti di Palembang tidak ada. Sebetulnya ada, tapi tidak kita tampilkan. Kita hanya tampilkan di Jakarta," ujarnya. (yas/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini