Profesor Young Bong Seo, dari Pusan National University terlebih dulu melakukan survei. Awalnya, Prof Young hanya ingin melihat-lihat dulu karena penasaran dengan Banyuwangi.
Rupanya setelah datang ke Banyuwangi, Prof Young Bong Seo kepincut. Hasil surveinya pada Januari 2018 lalu, cukup banyak potensi yang dimiliki UMKM Banyuwangi.
"Ternyata setelah datang ke sini dan melihat langsung potensi UMKM yang ada, dia sangat surprise dan bersemangat memutuskan program digelar di Banyuwangi," kata Rektor Politeknik Negeri Banyuwangi Son Kuswadi kepada detikcom, Rabu (1/8/2018).
Son menambahkan, para mahasiswa itu tinggal di Banyuwangi selama 11 hari, mulai 30 Juli sampai 11 Agustus 2018. Mereka bakal berbagi ilmu ke empat kelompok UMKM, yaitu UMKM kerajinan kreatif bambu Desa Gintangan, UMKM makanan khas lokal di Desa Lemahbang Dewo, UMKM batik Desa Pakistaji, dan UMKM kopi Desa Gombengsari.
"Para mahasiswa ini menggali masalah, menemukan solusi, dan mengimplementasikannya dalam karya inovatif. Khususnya nanti ditugaskan memberikan nilai tambah pada UMKM. Baik mengembangkan teknologi pengolaha, branding, maupun pemasaran," terang Son.
Sementara Prof Young Bong Seo menjelaskan, dari hasil surveinya pada Januari 2018 lalu, cukup banyak potensi yang dimiliki UMKM Banyuwangi.
"Ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, namun juga kami dari Korsel. Dari sisi UMKM Banyuwangi diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam penerapan teknologi. Bagi mahasiswa sendiri ini dapat menambah wawasan global mereka, karena pastinya ada kelebihan UMKM Banyuwangi yang tidak dimiliki negara kami," tandas Prof Young.
Sedangkan mahasiswa dan dosen itu tiba di Bandara Banyuwangi, disambut ramah Bupati Abdullah Azwar Anas. Setelah berbincang akrab, delegasi Korea berfoto bersama dengan latar belakang terminal bandara yang berkonsep arsitektur hijau.
"Selamat datang. Dubes Korea untuk Indonesia sudah pernah ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, dan sekarang teman-teman dari kampus di Korea. Semoga ini membawa manfaat di antara kedua pihak," ujar Anas kepada detikcom.
Anas berharap para mahasiswa tersebut bisa berbagi ilmu dengan para UMKM Banyuwangi yang terus menggeliat.
"Tentu UMKM Banyuwangi yang kini berkembang tetap membutuhkan sentuhan-sentuhan baru. Korea adalah jantungnya kreativitas, itu sudah tidak bisa dibantah dengan penetrasi budaya dan gaya hidup ala K-Pop ke seluruh dunia. Di balik keberhasilan itu pasti ada strategi. Nah, memberi perspektif baru dari Korea semacam ini sangat diperlukan UMKM," ujar Anas.
Ke-9 kampus Korea yang terlibat program ini adalah Gyeongnam National University of Science and Technology, Gyeongsang National University, Tongmyong University, Dongseo University, Dong-A University, Pukyung National University, Pusan National University, Silla University, dan Handong God's University. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini