Puluhan kader yang tergabung dalam Komunitas Pengurus Anak Cabang Jombang (KomPACjo) itu mendatangi kantor DPC PDIP Jombang di Jalan Brigjen Katamso. Mereka Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Ranting.
Massa berkostum merah ini berorasi di halaman kantor. Puluhan polisi menjaga ketat aksi mereka. Tak lama berselang, massa difasilitasi Polres Jombang, menggelar pertemuan di dalam kantor DPC PDIP Jombang.
"Selama satu periode kepemimpinan Marsaid (Ketua DPC PDIP Jombang) kami belum pernah diajak sosialisasi, dikumpulkan, diajak rapat. Kami PAC diabaikan," kata Wakil Ketua PAC Jombang Kota Yusuf kepada wartawan, Selasa (31/7/2018).
Yusuf menilai, pengurus DPC di bawah kepemimpinan Marsaid kurang transparan dalam pengelolaan anggaran partai. Ketua DPC PDIP Jombang itu juga minim melakukan konsolidasi pengurus PAC yang berujung kekalahan dalam Pilbup Jombang maupun Pilgub Jatim 2018.
Marsaid juga dituding kerap menggunakan fasilitas partai untuk kepentingan pribadi. Bahkan, penjaringan Bacaleg untuk Pileg 2019 dinilai tidak transparan.
"Bu Mega (Ketum PDIP) dalam pidatonya menyatakan pengurus DPC yang kalah dalam Pilkada harus mundur. Di Jombang ini karena dia (Marsaid) tak tahu malu, tak mau mundur," ujarnya.
Ketua PAC Bareng Kasianto menjelaskan, berdasarkan hasil mediasi, pengurus DPC berjanji akan mempertemukan KomPACjo dengan Ketua DPD dan DPP PDIP. Pihaknya mengancam akan mengerahkan massa lebih besar jika tuntutan mereka tak dipenuhi.
"Kami sepakat kalau dalam dua minggu tak ada titik temu, kami ajukan musyawarah cabang luar biasa (Muscablub). Kami minta Marsaid mundur karena calon yang diusung PDIP kalah," tegasnya.
Dikonfirmasi wartawan di kantornya, Marsaid menampik tudingan para pendemo. Menurut dia, tahapan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 sudah dilalui DPC PDIP Jombang sesuai tahapan, bahkan lebih awal dari partai lain.
Kekalahan di Pilbup Jombang maupun Pilgub Jatim, kata dia, bukan semata-mata kesalahan pengurus DPC PDIP Jombang. Figur yang diusung juga menentukan.
"Pidato Ketua Umum sebagai cambuk bahwa kita harus kerja keras. Yang demo ini supaya introspeksi diri apakah sudah mengamankan rekomendasi partai di Pilbup maupun Pilgub," terangnya.
Marsaid juga mengklaim sudah transparan dalam mengelola anggaran partai. Terkait desakan mundur terhadap dirinya, dia menyatakan mekanisme Muscablub tak diatur dalam partainya.
"Mekanisme Muscablub tidak ada. Kalau ada kader partai melanggar konstitusi, maka DPP tak main-main memberikan sanksi. Tahapan mekanismenya jelas, tidak ada Muscablub," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini