"Sudah selesai. Orang tua sudah kita kumpulkan dan sepakat untuk berdamai," ujar Didi Rusnadi, kepala sekolah di tempat kedua bocah itu belajar, saat ditemui wartawan, Selasa (31/07/2018).
Duel bocah kelas 1 SMP jadi buah bibir setelah videonya tersebar di media sosial. Setelah ditelusuri, perkelahian antara kedua bocah itu terjadi akibat keduanya sengaja disuruh adu pukul oleh salah seorang oknum alumni di sekolah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, sambung Didi, orang tua sepakat tidak membawa kasus ini ke jalur hukum. "Ya orang tua sepakat tidak akan membawa kasus ini ke luar. Cukup diselesaikan secara kekeluargaan saja di sekolah," ujarnya.
Baca juga: Ini Pemicu 2 Bocah SMP di Garut Berduel |
Insiden kekerasan melibatkan anak di bawah umur tercatat dua kali terjadi di Kabupaten Garut selama dua minggu terakhir. Sebelum kejadian duel bocah SMP ini, seorang bocah SD berusia 12 tahun, inisial FNM, meninggal akibat terlibat perkelahian dengan teman sebangkunya. Permasalahan dipicu buku yang hilang.
Polisi makin gencar jemput bola untuk memberikan pembinaan secara masif ke sekolah-sekolah untuk mencegah kejadian-kejadian serupa kembali terjadi. "Kaitan dengan pembinaan, pascakejadian yang di Cikajang pun kami terus koordinasi dengan pihak Diknas. Akan ada kegiatan yang sifatnya masif untuk penyuluhan. Sedikit memberi kontribusi agar siswa makin disiplin tidak ada provokasi bahkan bully," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.
Budi berharap agar semua pihak terutama para orang tua pelajar bisa mengambil pelajaran dari kasus ini dan lebih memperhatikan lagi buah hatinya.
"Jangan jadi seakan-akan legal yang kayak begini, nanti takutnya dicontoh. Kita harus buktikan apa yang disampaikan kalau Garut itu kabupaten yang layak anak. Meskipun bukan berarti tidak ada (kekerasan anak), tapi penanganan dan pencegahannya yang harus kita lakukan dengan cepat," tutur Budi.
Tonton juga 'Viral! Dua Bocah SMP Garut Duel di Jalanan':
(bbn/bbn)