Tak hanya Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila, Prajitno juga memberi nama unik dan tak lazim pada kakak dan adik Ganyang. Putri pertamanya diberi nama Bela Nusa Bangsa (29), sementara putra bungsunya bernama Bara Tegak Keadilan (20).
"Dulu banyak teman dan tetangga yang istilahnya protes. Anakmu mbok jenengi opo ae, aneh-aneh (Anakmu dikasih nama apa saja kok aneh-aneh). Ya saya jelaskan saja artinya baik, harapan baik," terang pria yang sudah menjadi guru mata pelajaran Sejarah sejak 1988 lalu saat ditemui di tempatnya mengajar SMAN 3 Pasuruan, Senin (30/7/2018).
![]() |
Menurutnya, tak jarang pula yang memprotes dan mengusulkan mengganti dengan nama dari Bahasa Arab. Namun karena Prajitno sangat sadar dengan arti dari nama anak-anaknya, dia memilih bertahan.
"Nama itu kan doa, harapan. Nama anak-anak saya ini artinya sangat bagus dan mengandung nilai Islam. Bela Nusa Bangsa, ini kan Hubbul Wathon Minal Iman, cinta tanah air sebagian daripada iman. Kalau Ganyang (Penghalang Demokrasi Pancasila), Pancasila itu mengandung nilai-nilai Islam, inti Islam. Bara (Tegak Keadilan) juga sama, Islam mengajarkan berbuat adil," tandasnya.
Selain protes dari teman dan tetangga, Prajitno mengaku sempat terkendala urusan administrasi saat pengurusan akta lahir.
![]() |
"Khususnya Ganyang ini yang sempat ribet. Saat saya urus akta lahir dipanggil kepala catatan sipil. Beliau bertanya soal nama Ganyang. Nama itu katanya kan agak ekstrim gitu, dikiranya saya ini ikut gerakan apa gitu. Ya saya jelaskan dengan baik-baik, akhirnya diterima penjelasan saya. Ya bagi saya wajar, saat itu pimpinan kan harus hati-hati," ungkap Prajitno.
Prajitno mengaku bangga dengan anak-anaknya yang tak terbebani dengan nama-nama 'berat' dan unik tersebut. Ia juga bersyukur bisa memberi pendidikan hingga perguruan tinggi. Ia berharap nama-nama unik anaknya bisa mendatangkan kebaikan bagi mereka dan orang lain. Sekurang-kurangnya, kata dia, bisa menjadi motivasi berbuat baik dan batasan agar tak berbuat buruk. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini