Ayah Ganyang Bergeming Nama Unik Anaknya Diprotes Catatan Sipil

Ayah Ganyang Bergeming Nama Unik Anaknya Diprotes Catatan Sipil

Muhajir Arifin - detikNews
Senin, 30 Jul 2018 15:26 WIB
Prayitno Putro, pemberi nama unik 3 anaknya/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Prajitno (58), ayah dari Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila, mengaku bangga memberi anak-anaknya nama unik, tak lazim dan patriotik. Karena itu dia bergeming saat mendapat protes bahkan kesulitan administrasi pencatatan sipil.

Tak hanya Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila, Prajitno juga memberi nama unik dan tak lazim pada kakak dan adik Ganyang. Putri pertamanya diberi nama Bela Nusa Bangsa (29), sementara putra bungsunya bernama Bara Tegak Keadilan (20).

"Dulu banyak teman dan tetangga yang istilahnya protes. Anakmu mbok jenengi opo ae, aneh-aneh (Anakmu dikasih nama apa saja kok aneh-aneh). Ya saya jelaskan saja artinya baik, harapan baik," terang pria yang sudah menjadi guru mata pelajaran Sejarah sejak 1988 lalu saat ditemui di tempatnya mengajar SMAN 3 Pasuruan, Senin (30/7/2018).

Ganyang nomer 2 dari kiri saat wisuda/Ganyang nomer 2 dari kiri saat wisuda/ Foto: Muhajir Arifin


Menurutnya, tak jarang pula yang memprotes dan mengusulkan mengganti dengan nama dari Bahasa Arab. Namun karena Prajitno sangat sadar dengan arti dari nama anak-anaknya, dia memilih bertahan.

"Nama itu kan doa, harapan. Nama anak-anak saya ini artinya sangat bagus dan mengandung nilai Islam. Bela Nusa Bangsa, ini kan Hubbul Wathon Minal Iman, cinta tanah air sebagian daripada iman. Kalau Ganyang (Penghalang Demokrasi Pancasila), Pancasila itu mengandung nilai-nilai Islam, inti Islam. Bara (Tegak Keadilan) juga sama, Islam mengajarkan berbuat adil," tandasnya.

Selain protes dari teman dan tetangga, Prajitno mengaku sempat terkendala urusan administrasi saat pengurusan akta lahir.

Identitas nama Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila/Identitas nama Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila/ Foto: Istimewa


"Khususnya Ganyang ini yang sempat ribet. Saat saya urus akta lahir dipanggil kepala catatan sipil. Beliau bertanya soal nama Ganyang. Nama itu katanya kan agak ekstrim gitu, dikiranya saya ini ikut gerakan apa gitu. Ya saya jelaskan dengan baik-baik, akhirnya diterima penjelasan saya. Ya bagi saya wajar, saat itu pimpinan kan harus hati-hati," ungkap Prajitno.

Prajitno mengaku bangga dengan anak-anaknya yang tak terbebani dengan nama-nama 'berat' dan unik tersebut. Ia juga bersyukur bisa memberi pendidikan hingga perguruan tinggi. Ia berharap nama-nama unik anaknya bisa mendatangkan kebaikan bagi mereka dan orang lain. Sekurang-kurangnya, kata dia, bisa menjadi motivasi berbuat baik dan batasan agar tak berbuat buruk. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.