Alasan GNPF-U Pegang Merek 212: Mau Kembangkan Usaha Segala Bidang

Jakarta - Ijtimak Ulama menyatakan GNPF Ulama adalah pemegang hak merek 212. Hak merek itu mereka pegang karena ingin mengembangkan usaha untuk orang banyak.

"Karena kita mau mengembangkan usaha di segala bidang, rencananya, kalau memang umat memang bisa punya keseriusan dalam rangka mengubah ekonominya," kata Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Martak, kepada detikcom, Senin (30/7/2018).
Pihaknya mengaku telah mendaftarkan hak merek ini ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM, sejak awal 2017. Banyak bidang yang dibawahi merek 212.

"Macam-macam yang kita daftarkan bidangnya. Ada koperasi, perdagangan, retail, restoran," kata Yusuf.

Meski sudah didaftarkan ke DJKI sejak awal 2017, namun hingga kini sertifikat merek dari DJKI belum juga terbit. Yusuf memaklumi proses ini.

"Pengajuan hak kekayaan intelektual itu lama, karena memang perlu pertimbangan karena mereka perlu mencari tahu dulu apakah ada yang menggunakan merek itu. Saya pikir dalam waktu dekat sudah akan keluar (sertifikat merek dari DJKI)," tutur Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, ada 8 poin hasil Ijtimak Ulama di bidang Program Ekonomi Keumatan, dibacakan dalam jumpa pers di Hotel Menara Paninsula, Slipi, Jakbar, Minggu (29/7/2018). Salah satunya adalah pernyataan soal hak milik merek 212.

"GNPF Ulama adalah Pemegang Hak Merek 212 yang dapat digunakan oleh umat dengan syarat dan ketentuan yang diatur kemudian," demikian bunyi poin nomor 2.

(dnu/dnu)