"Paling tidak Bamus Betawi berperan agar para atlet kalau mau masuk ke venue, ada palang pintu juga. Jadi silat kita, kita kembangkan," kata Sandiaga di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/7/2018).
Sandiaga menuturkan tradisi palang pintu pada penyambutan atlet dapat dimodifikasi dengan menggunakan bahasa asing yaitu Inggris dan Mandarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menilai budaya Betawi kental akan silaturahmi. Dia berharap nilai-nilai positif dalam budaya Betawi dapat menjadi inspirasi bagi pelaksanaan Asian Games nanti.
"Kita berharap juga bahwa budaya yang sangat-sangat menjunjung tinggi silaturahmi ini bisa menjadi inspirasi khususnya di hari-hari ke depan kita menyiapkan Asian Games," ucap dia.
"Alangkah baikya kita bersatu. Budaya Betawi ini ikonnya karena toleransi kebhinekaan itu khas Betawi, membuka tangan lebar-lebar untuk tamu datang dari 45 negara untuk berpartisipasi di Asian Games," sambung dia.
Sandi berharap partisipasi Bamus Betawi dapat menciptakan suasana Asian Games yang terbaik. "Kita harapkan 20 hari ke depan Bamus Betawi berperan aktif untuk menghadirkan the best Asian Games ever," tutup dia.
Selain itu, Sandiaga juga berencana mengundang atlet Asian Games 2018 ke Tanah Abang. "Kita akan undang (atlet Asian Games) ke Tanah Abang," kata Sandiaga.
Menurut Sandi, Tanah Abang memiliki daya tarik karena tempat perdagangan tekstil terbaik di Asia. Dia menuturkan para atlet juga bisa berbelanja di sana.
"Karena di sana justru daya tariknya dan mereka bisa berbelanja tekstil terbaik di Asia," ujar Sandi.
(aud/idh)