"Pengertianya ada nggak yang lebih baik? Jadi saya pikir itu statement politik yang mengedepankan adat ketimuran. Jadi dia tidak merasa jemawa," ujar Ketua GNPF-U Yusuf Martak di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Sabtu (28/7/2018).
Yusuf menambahkan, sikap dari Ijtimak Ulama tidak condong kepada salah satu kandidat. Prabowo tetap berpeluang direkomendasikan jadi capres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato di acara Ijtimak Ulama, Prabowo menyatakan siap mendukung sosok yang lebih baik pada Pilpres 2019. Namun ada kondisi tertentu sebelum sikap itu jadi kenyataan.
"Saya menyatakan di sini, di hadapan saudara-saudara, saya siap jadi alat untuk perubahan sosial, untuk menjadi alat umat, dan alat untuk rakyat Indonesia. Tapi, kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat Indonesia," ujar Prabowo dalam Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Jakbar, Jumat (27/7).
Prabowo siap mendukung sosok lain tersebut secara all-out. Namun ia menegaskan siap berjuang terlebih dahulu.
"Dengan segala kekuatan saya dan Gerindra, kita akan berjuang untuk kepentingan bangsa, umat, dan rakyat kedaulatan. Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan kita tidak mau jadi antek orang asing. Itu tekad kita," tegas Prabowo.
Tonton juga video 'Pertemuan Prabowo-SBY, PAN: Semoga Politik Makin Adem'
(dkp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini