"Nah, upayanya yang dilakukan kemarin ini diawali oleh pertemuan lintas pakar, waktu itu ada namanya Profesor Muslim Mu'in. Kemudian ada yang namanya rekayasa pola hidrolika dan itu yang kemudian mulai tanggal 24, 25 (Juli 2018) sudah dilaksanakan. Tim dari SDA (Dinas Sumber Daya Air DKI) juga sudah bekerja untuk itu bersama-sama tim dari PUPR," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menggarisbawahi ini (pembersihan Kali Item) adalah kerja bersama, lintas instansi pemerintah. Karena itu mari kita teruskan kerja sama di lapangan. Dan kalau mau terus-menerus meramaikan di dalam debat publik, saling klaim, nggak akan selesai," terang Anies.
Anies sebelumnya menyidir pihak yang dinilai justru memperkeruh permasalahan Kali Item. Eks Mendikbud itu menyebut pihak yang memperkeruh permasalahan Kali Item yakni staf khusus. Namun, Anies tak memaparkan identitas staf khusus yang ia maksud.
"Karena yang dibutuhkan sekarang justru kooperasi di lapangan. Dan kita, teman-teman di lapangan itu bekerja bersama, tim Teguh (Kadis Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan), tim PUPR. Karena itu jangan ganggu mereka yang bekerja itu dengan statement-statement dari staf khusus yang tidak bekerja di lapangan, yang tidak bekerja membereskan masalah tapi justru memperumit opini," terang Anies.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane turun tangan membantu pihak Pemprov DKI mengurangi bau Kali Item. Salah satu upaya yang dilakukan yakni membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).
Anies Salahkan Pemerintah Terdahulu soal Kali Item, Simak Videonya:
(zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini