Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan penyelidikan terhadap pelaku teror masih terus dilakukan tim gabungan kepolisian.
"Ya, tentu kita masih mencari, kita tetap mencari informasi. Kita masih cari saksi-saksi untuk pengembangan itu," jelas Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo tidak menyebutkan siapa lagi saksi yang akan dimintai keterangan oleh polisi dalam kaitan pengembangan kasus tersebut.
"Ya, nanti, masih kita lihat seperti apa di situ," ucap Argo.
Argo mengatakan pihaknya telah melakukan segala upaya untuk melacak jejak pelaku. Polisi telah melakukan penyelidikan mulai olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga memeriksa puluhan saksi.
"Ya tentunya kita sudah mulai dari TKP, kemudian keluar itu nanya spiral. Kita cari semuanya sampai olah TKP awal, melakukan pemeriksaan saksi," sambung Argo.
Tetapi sejauh ini polisi belum menemukan bukti baru yang bisa mengarah pada terduga pelaku.
"Belum ada," cetus Argo.
Teror penyiraman air keras itu dialami Novel pada 11 April 2017 setelah dia melaksanakan salat subuh di masjid di kompleks perumahannya. Novel mengalami kebutaan di mata kirinya akibat penyiraman air keras tersebut.
Selama proses penyelidikan, polisi sempat mengamankan beberapa orang yang dicurigai. Namun mereka dilepas karena polisi tidak memiliki bukti kuat atas dugaan keterlibatan mereka dengan aksi penyiraman air keras itu. Polisi juga menyebut orang-orang yang sempat dicurigai itu punya alibi kuat.
Kapolri Jenderal HM Tito Karnavian sempat merilis sketsa wajah diduga pelaku. Polda Metro Jaya juga telah memasang hotline untuk mengumpulkan informasi soal sosok yang mirip dengan sketsa tersebut, tapi tidak membuahkan hasil. (mea/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini