"Kami sebenarnya secara simbolik ingin mengantarkan Novel kembali bekerja kembali kemudian mendedikasikan dirinya untuk agenda pemberantasan korupsi dan kami akan terus kawal Novel, jadi publik akan terus jaga Novel," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
Terhitung, kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK itu sudah 16 bulan berlalu. Dahnil menyebut belum tuntasnya kasus Novel merupakan utang bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diantar dari rumahnya, Novel akan disambut pegawai KPK. Proses itu juga dimaknai sebagai penyerahan kepada KPK.
"Ada teman-teman WP nanti yang akan nyambut, wadah pegawai, masyarakat sipil yang nanti kemudian menyerahkan," lanjutnya.
Novel mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017 seusai salat subuh di masjid yang tak jauh dari rumahnya. Beberapa kali koordinasi dilakukan KPK bersama Polri, tapi pelaku penyerangan Novel belum juga ditemukan. (abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini