"Sangat besar (pengaruhnya) terhadap perilaku anak," ujar Seto kepada wartawan di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (26/7/2018).
Permainan-permainan kekerasan diyakini lebih banyak menimbulkan mudarat. Seto mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Kominfo untuk menyeleksi permainan yang tidak layak untuk anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permainan-permainan kekerasan yang kini sangat mudah di akses menggunakan jaringan internet membuat anak-anak diyakini makin mudah mengaksesnya. Ditambah gadget dan ponsel pintar yang diberikan orang tua terhadap anak semakin membuat anak-anak cenderung menyukai permainan-permainan tersebut.
"Bermain permainan tradisional jauh lebih baik," katanya.
Kak Seto berharap agar orang tua membimbing anak-anaknya untuk bermain permainan tradisional seperti petak umpet. Hal itu diyakini mampu membuat anak lebih baik dalam bersosialisasi bersama teman sebayanya.
"Yang penting keluar dan bermain. Ini yang sudah mulai tidak ada seperti layang-layang sekarang sudah jarang. Ya karena ada gadget itu," tutur Seto. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini