Omzet Turun Hingga 70%, Begini Curhatan Pedagang Ayam di Surabaya

Omzet Turun Hingga 70%, Begini Curhatan Pedagang Ayam di Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 12:02 WIB
Pedagang ayam di Pasar Wonokromo/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Pasca harga telur naik, kini harga ayam melambung tinggi. Tak hanya dikeluhkan ibu-ibu lantaran uang belanja menjadi tak cukup. Pedagang ayam juga mengeluh lantaran pendapatan pun turun drastis.

Salah satunya, pedagang ayam di Pasar Wonokromo, Umi. Dia mengatakan pendapatannya turun hingga 70%.

"Penurunan saya sudah hampir 70% biasanya saya ini sehari bisa habis 2,5 kuintal, sekarang hanya 1 kuintal saja," ujar Umi saat ditemui detikcom di Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis (26/7/2018).

Tak hanya itu, harga ayam yang mencapai Rp 40 ribu/kg membuat para pembeli menurun. "Penjualan menurun drastis, sehingga keuntungan juga menurun drastis," ungkapnya.

Selain menjadi pedagang, Umi yang juga ibu rumah tangga ini mengatakan kebutuhan setiap harinya juga ikut naik. Sedangkan pendapatannya pun turun.

"Sedangkan kebutuhan setiap hari banyak sekali jadi untuk ibu-ibu rumah tangga ini pusing karena tidak ayam saja. Semua kebutuhan mahal semua. Mulai dari beras, telur, minyak semua naik semua," imbuhnya.

Sementara seorang pedagang ayam lainnya, Idayanti mengaku kenaikan ini justru lebih banyak dari kenaikan saat lebaran. Harga ini juga sudah naik perlahan dari 3 minggu belakangan.

"Naiknya lebih dari saat lebaran. Harga yang mahal ini sudah bergeser 3 minggu. Kalau harga ayam sekitar Rp 30 ribu/kg itu masih enak, kalau sudah di atas Rp 38 ribu/kg itu ya udah gimana lagi mau jualannya," tambah Idayanti.

Idayanti mengungkapkan saat tanya ke pemasok soal kenaikan harga, mereka mengaku jika peternak ayam sengaja mengurangi jumlah ayam agar standar harga bisa mahal. Namun dia masih bingung apa penyebab harga ayam naik.

"Harga ayam untuk sekarang berkisar antara Rp 38 ribu-Rp 40 ribu/kg, katanya dari pengemasan ayam itu hidupnya dikurangi supaya standar harga ini bisa mahal, tapi ndak tau lah," pungkasnya. (fat/fat)
Berita Terkait